Istanbul KONTAK BANTEN - Israel berencana mendirikan kamp-kamp isolasi mirip "ghetto Nazi" bagi warga Palestina dengan menggunakan mekanisme distribusi bantuan.
“Kami dengan tegas menolak rencana penjajah untuk membangun kamp isolasi paksa seperti ghetto Nazi melalui pengendalian dan pendistribusian bantuan kemanusiaan," Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan pada Rabu (7/5).
"Ini adalah bagian dari kebijakan pemisahan sistematis yang jelas-jelas melanggar prinsip-prinsip hukum internasional,” kata pernyataan itu.
Pada Minggu, Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana gabungan Israel-AS untuk menyalurkan bantuan secara terbatas ke Gaza melalui dana internasional dan perusahaan swasta.
Bantuan itu akan dikirim ke “kompleks kemanusiaan” di Gaza selatan.
Pemerintah Gaza menyebut rencana Israel itu “tidak manusiawi" dan "tidak bisa diterima”, seraya menegaskan bahwa seluruh rakyat Palestina akan menentang "skema kejahatan" itu.
Mereka menilai rencana tersebut berupaya memanfaatkan bantuan kemanusiaan untuk mengepung, memicu kelaparan, dan menundukkan warga Palestina.
Pemerintah Gaza juga meminta masyarakat dan organisasi internasional untuk segera turun tangan menghentikan “lelucon" Israel tersebut dan mengakhiri kekacauan sistematis di wilayah kantong Palestina itu.
Sejak pintu perlintasan ditutup Israel pada 2 Maret, 57 warga Gaza—sebagian besar adalah anak-anak—telah kehilangan nyawa akibat kelaparan, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Laporan terbaru dari Bank Dunia mengungkapkan bahwa 2,4 juta warga Palestina di Gaza saat ini bergantung sepenuhnya pada bantuan setelah 20 bulan menghadapi perang genosida dan blokade Israel yang menghancurkan perekonomian dan infrastruktur di wilayah itu.
0 comments:
Post a Comment