SERANG KONTAK BANTEN – Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto
meminta agar organisasi masyarakat (Ormas) melepas berbagai atribut
seperti spanduk atau hiasan di mobil yang membuat resah masyarakat.
“Tidak (usah) dicat-cat warna itu, yang pakai loreng-loreng itu,
nggak usah ada spanduk yang menakutkan apalagi (mengecat) kendaraan
jelas menyalahi. Di STNK dan BPKB pasti warnanya bukan itu,” kata Suyudi
saat acara diskusi soal premanisme di Mapolda Banten, Kamis (22/5/2025)
Di acara yang juga dihadiri Gubernur Banten, Andra Soni, Forkopimda,
Para Tokoh Ulama dan segenap pimpinan organisasi masyarakat, itu Suyudi
juga menyampaikan, jika masih ditemukan akan disita oleh Polisi.
“Bisa tidak tertibkan sendiri? Tertibkan sendiri yah,” ujar Suyudi.
Selain soal atribut, Suyudi juga menyoroti seragam Ormas yang kerap
dipakai untuk mengintimidasi masyarakat. Ia menegaskan, Polisi tidak
segan untuk menangkap anggota Ormas yang rusuh dengan memakai seragam.Kalo dipakai untuk demo, mengintimidasi, menakut-nakuti, tangkap sama saya,” tegas perwira tinggi Polri bintang dua itu.
Suyudi juga menuturkan, akan berkoordinasi dengan Kementerian Hukum
dan HAM terkait data Ormas yang melakukan pelanggaran hingga terjerat
hukuman pidana.
“Kalau terus melakukan pelanggaran atau melakukan pidana kita polisi memberikan data ke kementerian dicabut itu,” tuturnya.
Sementara Gubernur Banten, Andra Soni menegaskan ia berkomitmen dalam
penindakan premanisme di wilayah Banten karena ada kepentingan
investasi yang bisa terhambat karena aksi premanisme “Deklarasi dengan seluruh tokoh seluruh pihak, seluruh unsur bahwa ini
kesadaran kolektif masyarakat, kesadaran kolektif tokoh banten bahwa
premanisme menghambat investasi,” tegas Andra.
0 comments:
Post a Comment