![]() |
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani |
JAKARTA KONTAK BANTEN Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) memperkenalkan fasilitas Command Centre kepada delegasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Taiwan dan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO).
Command Centre merupakan salah satu prasarana Kementerian P2MI untuk pelindungan pekerja migran Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani merincikan, Command Centre memiliki call centre yang siap menerima aduan pekerja migran setiap harinya dan aktif 24 jam.
"Call center kita siap menerima aduan atau pertanyaan dari pekerja migran yang mengalami masalah di luar negeri, termasuk di Taiwan," kata Christina saat pertemuan di Rafless Hotel Jakarta, ditulis Kamis, 19 Juni 2025.
Selain call centre, pekerja migran juga bisa mengadukan permasalahan mereka melalui WhatsApp dan media sosial kementerian. "Pengaduan inilah yang akan diolah oleh tim di Command Center dan dari pertemuan tadi, ternyata sistem seperti ini belum dimiliki Pemerintah Taiwan dan mereka ingin belajar dari kita," ungkapnya.
Selain Command Centre, pertemuan Christina dan Delegasi Taiwan itu juga membahas beberapa isu dan peluang penempatan pekerja migran. Apalagi Taiwan masih menjadi salah satu negara yang sangat diminati pekerja migran Indonesia.
"Kami berbincang soal isu-isu ekonomi dan beberapa isu yang dihadapi pekerja migran Indonesia di Taiwan. Kita juga bicara soal peluang pembukaan sektor-sektor baru untuk pekerja migran Indonesia," ucapnya.
Informasi peluang penempatan pekerja migran di sektor baru selain domestik ini pernah disampaikan Christina saat menerima delegasi TETO, pertengahan Maret lalu.
Ia mengatakan, ada peluang pemenuhan kebutuhan pekerja migran sektor hospitality dan transportasi di Taiwan. Adapun saat ini, mayoritas pekerja migran Indonesia bekerja di sektor pekerja domestik dan caregiver.
Angkanya mencapai 115.000 dari total 181.342 pekerja migran Indonesia di Taiwan sejak 2023 hingga Maret 2025.
Taiwan juga turut memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total penempatan pekerja migran Indonesia di luar negeri pada tahun berjalan.
0 comments:
Post a Comment