CIPUTAT TIMUR KONTAK BANTEN - Kemajuan teknologi digital yang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Berbagai teknologi dengan segala kecanggihan pun kini mulai bermunculan, salah satunya kehadiran Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI).
AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu para pendidik dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien. Namun, di balik potensi yang luas, terdapat tantangan besar yang dihadapi oleh para guru.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis bagi para pendidik untuk memanfaatkan AI dalam proses pembelajaran, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tangerang Selatan, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia, menyelenggarakan Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan untuk Guru.
Kegiatan ini berlangsung di Universitas Muhammadiyah Jakarta selama dua hari, sejak kemarin hingga Kamis (26/6/2025.
Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod mengatakan, AI hadir dengan segala kelebihannya. Teknologi ini bak pisau punya dua sisi berbeda.
“Saya sangat mendukung diadakannya kegiatan ini. Dalam konteks pendidikan, pembelajaran AI ibarat pisau; siapa pun dapat memposisikan pisau tersebut, apakah untuk tujuan positif atau negatif. Dalam konteks pendidikan, Menteri Pendidikan telah mencanangkan AI untuk dimasukkan dalam kurikulum, dan saya sangat mendukung hal tersebut," ujar Ma’mun.
Senada dengannya, Wakil Ketua PDM Kota Tangerang Selatan, Masruri menyampaikan, kegiatan ini merupakan komitmen Muhammadiyah dalam berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan.
"Khususnya di Kota Tangerang Selatan, sejalan dengan semangat KH. Ahmad Dahlan," imbuhnya.
Sementara, Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, Maruf Mutaqien menyatakan, kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
“Saat ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia telah melakukan beberapa kegiatan untuk mendukung implementasi pembelajaran Koding dan KA. Mulai dari menyusun Naskah Akademik, menentukan Capaian Pembelajaran, hingga menggelar Bimtek ToT calon pengajar Koding dan KA," ujar Ma'ruf.
Menurut Ma’ruf, meski mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial ini bersifat pilihan, namun Kemendikdasmen tetap melakukan persiapan secara maksimal. Untuk Bimtek ToT calon pengajar misalnya, hingga saat ini telah ada sekira 2000-an fasilitator yang berasal dari Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang telah dilatih dan siap membantu para guru untuk mengimplementasikan pembelajaran Koding dan KA.
“Dalam satu bulan terakhir, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah melatih 2000 fasilitator yang akan melatih dan mendampingi para guru untuk mengimplementasikan pembelajaran Koding dan KA selama 3 bulan ke depan,” ujarnya.
Dalam konteks pemanfaatan AI, Kemendikdasmen juga tengah menyusun panduan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial untuk guru. Menurut Ma'ruf, panduan ini bukanlah tutorial teknis untuk platforn tertentu. Sebaliknya, ini adalah kerangka berpikir, dan strategi jangka panjang.
"Panduan ini bukan tutorial teknis, tapi merupakan kerangka berpikir, dan strategi panjang untuk pemanfaatan Ai, dan nantinya akan digunakan oleh para pendidik di sekolah masing-masing,” ujar Maruf.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel, Ricky Yuanda Bastian mengingatkan para peserta tentang peran teknologi yang telah mengubah dunia pendidikan.
“Dunia pendidikan kini mulai bertransformasi berkat peran teknologi, yang sangat memengaruhi kehidupan pendidikan kita. Kecanggihan teknologi ini tidak dapat dihindari, karena saat ini kita berada di era tersebut. Oleh karena itu, kita perlu beradaptasi agar dapat memahami perkembangan terkini,” ucap Ricky.
Lebih lanjut, Ricky mengapresiasi pelaksanaan workshop pemanfaatan kecerdasan buatan ini.
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas kita sebagai pendidik. Jadikan pelatihan ini sebagai sarana untuk meningkatkan kreativitas dalam penyampaian materi pelajaran yang lebih menarik. Semoga workshop ini dapat dilaksanakan secara menyeluruh bagi para guru di Tangerang Selatan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kota Tangsel, Asep Rahman Umbara menuturkan, Kegiatan ini diikuti oleh 100 guru dari sekolah negeri dan swasta se-Tangerang Raya, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan di antara para pendidik dalam memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment