JAKARTA KONTAK BANTEN Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat dalam beberapa hari
terakhir. Aksi saling serang berskala besar menewaskan ratusan orang dan
mengguncang stabilitas kawasan. Konflik yang dimulai dari serangan mendadak Israel pada Jumat 13 Juni
2025 itu menjadi konfrontasi yang paling brutal dalam sejarah permusuhan
kedua negara.
Berikut timeline aksi saling balas dari konflik tersebut:
Rabu, 30 April 2025, Iran mengeksekusi seorang pria yang diduga bekerja untuk badan intelijen asing Mossad milik Israel, dan berperan dalam pembunuhan Kolonel Garda Revolusi Hassan Sayyad Khodaei di Teheran pada 22 Mei 2022 lalu.
Rabu, 30 April 2025, Iran mengeksekusi seorang pria yang diduga bekerja untuk badan intelijen asing Mossad milik Israel, dan berperan dalam pembunuhan Kolonel Garda Revolusi Hassan Sayyad Khodaei di Teheran pada 22 Mei 2022 lalu.
Jumat, 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan dahsyat ke jantung struktur nuklir dan militer Iran, menggempur lebih dari 100 target strategis di Iran.
Dalam serangan tersebut, Israel mengerahkan pesawat tempur dan pesawat nirawak yang sebelumnya diselundupkan ke negara itu untuk menyerang fasilitas-fasilitas utama dan membunuh para jenderal dan ilmuwan papan atas.
Serangan itu menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, dan Komandan Garda Revolusi (IRGC), Jenderal Hossein Salami, serta sedikitnya enam ilmuwan nuklir Iran.
Satelit menunjukkan kerusakan besar di situs pengayaan nuklir Natanz, meskipun reaktor pengayaan bahan bakar dilaporkan masih utuh. Namun sebuah fasilitas nuklir di Isfahan dilaporkan terkena serangan.
Selama akhir pekan hingga Senin 16 Juni 2025, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menyerang lebih dari 80 target tambahan di wilayah Teheran, termasuk markas Kementerian Pertahanan Iran dan peluncur rudal.
Kepala Organisasi Intelijen IRGC, Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi, dikonfirmasi telah terbunuh bersama dua perwira intelijen lainnya, Hassan Mohaghdeh dan Mohsen Bagheri.
Militer Israel juga menyebut telah menguasai wilayah udara ibu kota Iran.
Kementerian Perminyakan Iran menyatakan dua depot bahan bakar di Teheran ikut dihantam. Sementara Kementerian Kesehatan Iran mencatat 224 orang tewas akibat serangan Israel yang terjadi sejak Jumat.
PM Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan ini sebagai operasi untuk mencegah Republik Islam memperoleh senjata nuklir.
Balasan Iran
Jumat 13 Juni 2025, Teheran menanggapi serangan tersebut dengan mengirim rentetan rudal, beberapa di antaranya mengenai daerah permukiman di Tel Aviv dan Bat Yam.
Dalam serangan balasan itu, Iran menembakkan gelombang rudal ke berbagai kota di Israel. Setidaknya 14 warga Israel tewas dan lebih dari 390 orang terluka.
Salah satu serangan menghancurkan sebuah gedung tiga lantai di kota Tamra dan menewaskan empat perempuan. Di Bat Yam, dekat Tel Aviv, enam orang tewas dan lebih dari 180 lainnya terluka.
Serangan berlanjut hingga Senin, 16 Juni 2025. Iran menghantam Tel Aviv dan Haifa dengan rudal, yang memicu kebakaran hebat di sebuah pembangkit listrik.
Iran juga mengeluarkan ancaman terbuka terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis bahwa pangkalan militer dan kapal mereka bisa menjadi sasaran jika ikut campur dalam upaya pencegahan serangan balasan Iran.
Sementara itu, Washington dilaporkan membantu Israel menembak jatuh sejumlah rudal balistik Iran.
Dari sisi diplomasi, upaya meredakan ketegangan tampak mandek. Putaran terakhir perundingan nuklir AS-Iran yang dijadwalkan Minggu dibatalkan. Teheran bahkan dikabarkan menutup pintu dialog kepada mediator Qatar dan Oman selama Israel terus melancarkan serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan Israel sebagai tindakan brutal dan berjanji akan memberikan hukuman berat. Iran juga menuding Israel sengaja menyasar kawasan sipil.
Presiden AS Donald Trump, dari sela-sela KTT G7 di Kanada, mengaku telah mengetahui rencana serangan Israel sebelumnya dan tengah berupaya melakukan intervensi diplomatik. Namun laporan Reuters menyebut Trump sempat memveto rencana Tel Aviv untuk membunuh pemimpin tertinggi Iran Khamenei dalam serangan lanjutan.
0 comments:
Post a Comment