![]() |
Foto : Humas Pemprov |
BANTEN KONTAK BANTEN Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menegaskan koperasi menjadi soko guru perekonomian rakyat dan kunci untuk membangun kemandirian ekonomi di tingkat desa.
“Kooperasi itu soko guru ekonomi. Kalau bagus di provinsi, kabupaten, kota, hingga kelurahan, maka pertumbuhan ekonomi Banten bisa tinggi sekali. Bahkan, Banten bisa jadi role model nasional,” kata Dimyati di Kota Serang, Senin.
Menurut dia, pengelolaan koperasi yang berbasis komunitas dari bawah lebih berpeluang sukses dibanding model top-down yang memiliki celah penyimpangan.
Pemerintah Provinsi Banten, kata Dimyati, akan membentuk tim pengawasan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan efektivitas pengelolaan koperasi di desa-desa.
Program Koperasi Merah Putih, menurut dia, juga menjadi saluran distribusi bahan pokok bersubsidi yang langsung menyasar masyarakat. Salah satu contohnya adalah gas LPG yang kini bisa dikelola koperasi tanpa beban biaya besar.
Selain itu, Dimyati juga mengatakan praktik lama distribusi beras yang dinilai sarat penyimpangan, maka lewat koperasi akan diawasi ketat dan langsung ke masyarakat.
“Kita akan perintahkan tangkap kalau masih ada yang main. Dulu saya sudah geram. Sekarang kita pastikan koperasi ini dikelola secara jujur,” katanya.
Tak hanya bahan pokok, koperasi juga akan diperkuat dengan kredit usaha rakyat dengan bunga ringan yang disubsidi pemerintah. Ia mengatakan sistem pembiayaan tersebut berbasis credit standing yang sehat dan transparan.
“Bunga cuma enam persen setahun, itu disubsidi pemerintah. Ini bukan uang gratis. Asalkan niatnya benar, bukan buat korupsi, pasti berhasil,” ujar Dimyati.
Keberhasilan koperasi akan mendorong pemerataan ekonomi di desa dan menumbuhkan kebahagiaan kolektif, katanya, menegaskan.
“Kalau rakyat senang, gubernur dan wakil gubernur pasti senang juga. Lihat sawah hijau saja sudah bikin bahagia,” ujar dia.
0 comments:
Post a Comment