KOTA CILEGON KONTAK BANTEN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membidik pasar baja global melalui hubungan bilateral dengan negara-negara BRICS seiring dengan bergabungnya Indonesia ke dalam organisasi tersebut.
KRAS sendiri baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan PT Dexin Steel Indonesia dan perusahaan asal China, Xiamen ITG Group Co Ltd, dalam acara BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing.
Adapun proyek jumbo itu senilai 30 miliar yuan atau 4,18 miliar dolar AS, setara dengan Rp67,6 triliun (asumsi kurs Rp16.185 per dolar AS)
Penandatanganan MoU tersebut dalam acara BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing, China pada 28 Juni 2025.
Sekadar informasi, Indonesia turut berpartisipasi dalam acara kerja sama industri negara-negara anggota BRICS. Indonesia juga 2025 sudah resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa).
Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan mengatakan Krakatau Steel sebagai bagian dari delegasi Indonesia, berkolaborasi dengan Xiamen ITG Group Co,. Ltd. dan PT Dexin Steel Indonesia dalam kerja sama untuk produk-produk baja seperti Slab, Hot Rolled Coil, maupun potensi kerja sama lainnya.
“Total terdapat 12 proyek (yang ditawarkan) senilai lebih dari 30 miliar yuan atau 4,18 miliar dollar AS. Di mana Krakatau Steel menjadi salah satu perusahaan asal Indonesia yang menandatangani nota kesepahaman dalam acara tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 6 Juli.
Akbar menilai, proyek-proyek ini merupakan proyek dengan skala investasi besar, cakupan bidang yang luas dan tingkat kerja sama tinggi.
Saat seluruh proyek terealisasi, ini akan memberikan dorongan besar terhadap pengembangan basis inovasi BRICS.
0 comments:
Post a Comment