Pabrik Pupuk Diresmikan Gubernur Banten, Dukung Ketahanan Pangan Prabowo Subianto

 

Pabrik pupuk dan pestisida terbesar di Asia Tenggara hadir di Kabupaten Serang, dan diresmikan oleh Gubernur Banten

 

BANTEN KONTAK BANTEN   Pabrik pupuk dan pestisida terbesar di Asia Tenggara hadir di Kabupaten Serang, dan diresmikan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, untuk mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.

Pabrik bahan baku pembuatan pupuk dan pestisida atau karbamasi itu merupakan milik PT Delta Giri Wacana (DGW) itu dibangun sejak November 2023, dengan nilai investasi sekitar USD 20 juta.

Nantinya, akan memproduksi bahan aktif berbasis karbamat dengan kapasitas awal 2 ribu metrik ton per tahun atau sekitar 5 ribu metrik ton per tahun jika diformulasikan menjadi produk pestisida jadi.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Gerindra Banten itu bercerita bahwa, 5,72 persen produk domestik regional bruto (PDRB) di wilayahnya berasal dari pertanian.

Menurut Andra, keberadaan industri yang bergerak di sektor pertanian diharap dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional selaras dengan program Presiden Prabowo Subianto, khususnya di wilayah Banten yang memiliki lahan pertanian cukup luas, khusunya di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.

“Keberadaan pabrik-pabrik agroteknologi seperti ini sekarang langsung berkontribusi pada peningkatan produktifitas pertanian salah satunya adalah pupuk, baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi. Potensi pertanian dapat dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian di Banten. Data BPS menunjukkan bahwa sektor pertanian menyumbang 5,72 persen PDRB di Banten. Karena itu, sektor pertanian diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan di Banten,” ujar Gubernur Banten, Andra Soni, Rabu, (16/07/2025).

Berdasarkan kajian internal PT Delta Giri Wacana, potensi pasar industri bahan aktif pestisida di Indonesia terbilang sangat prospektif.

Konsumsi pestisida nasional mencapai Rp16,4 triliun dan tumbuh dengan CAGR 10.perswn yang diproyeksikan mencapai Rp25,4 triliun pada tahun 2028.

“Pendirian pabrik ini menjadi sebuah bentuk dukungan sektor swasta dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang digagas pemerintah,” ujar Presiden Direktur DGW Group, David Yaory, Rabu, (16/07/2025).