 |
Sosialisasi pencegahan radikalisme, intoleransi, dan terorisme kepada pelajar di MAN 1 Kota Serang, Senin (21/7/2025) |
KOTA SERANG KONTAK BANTEN Polda Banten menggencarkan sosialisasi pencegahan radikalisme,
intoleransi, dan terorisme kepada pelajar di wilayah hukum Provinsi
Banten dan yang terbaru di MAN 1 dan MAN 2 Kota Serang, Senin dengan
melibatkan ratusan siswa dari kelas X hingga XII.
"Kegiatan ini
merupakan bagian dari deradikalisasi. Kami memberikan pemahaman kepada
siswa-siswi dan para santri mengenai bahaya intoleransi, radikalisme,
dan terorisme, serta menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap negara
Indonesia,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Banten AKBP Meryadi di
Kota Serang, Senin.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya
preventif Kepolisian dalam membentengi generasi muda dari pengaruh paham
menyimpang yang berpotensi merusak tatanan sosial dan persatuan bangsa.
Meryadi menekankan pentingnya moderasi dalam beragama, berbangsa, dan
bernegara sebagai fondasi kebhinekaan di Indonesia. Ia menyampaikan
bahwa anak muda, khususnya pelajar, merupakan kelompok rentan yang mudah
dipengaruhi oleh narasi ekstrem karena berada dalam fase pencarian jati
diri.
"Tujuan utamanya adalah menciptakan kedamaian di tengah
masyarakat Indonesia yang majemuk. Anak-anak sekolah, khususnya remaja,
adalah kelompok yang paling mudah dipengaruhi. Maka dari itu, kehadiran
kami di sini diharapkan bisa memberikan perlindungan dari paparan
radikalisme," ujarnya.
Materi sosialisasi yang disampaikan
mencakup ciri-ciri paham radikal, metode penyebarannya, dan cara
menangkalnya. Tak hanya di dunia nyata, pengaruh paham ekstrem juga
marak tersebar melalui media sosial dan platform digital, yang
belakangan menjadi ruang terbuka bagi rekrutmen kelompok radikal.
AKBP Meryadi juga memberikan pesan inspiratif kepada para siswa agar
senantiasa menjadi generasi pembelajar yang tangguh dan cinta Tanah Air.
"Jadilah
penerus bangsa yang membanggakan. Guru dan kepala sekolah akan selesai
menjalankan tugasnya, tapi kalian yang akan melanjutkan estafet
kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045. Kami hanya bisa memberikan
bekal dan kepercayaan kepada generasi muda untuk melanjutkan
perjuangan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Serang
Udin Ali Abas mengapresiasi inisiatif Polda Banten. Ia menyebut sinergi
antara aparat penegak hukum dan lembaga pendidikan penting dalam
menciptakan lingkungan belajar yang damai dan jauh dari provokasi.
"Kami berterima kasih atas perhatian dari Polda. Ini bukan
hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama
dalam menumbuhkan sikap toleran, menjauhkan dari ekstremisme, dan
menjaga sinergitas untuk menciptakan masyarakat yang tertib,” ujar Udin.
Menurutnya, pelajar harus dibekali pengetahuan agar tidak mudah
terseret dalam narasi ekstrem. Ia berharap kegiatan semacam ini tidak
bersifat insidental, melainkan rutin dilakukan secara periodik di
seluruh satuan pendidikan.
"Kalau bisa dilakukan berkala. Supaya
anak-anak ini tidak terpapar oleh perilaku atau pemahaman yang
menyimpang dari luar, baik yang menyangkut agama maupun perilaku
sosial," tambah Udin.
Pendapat senada diungkapkan Kepala MAN 1
Kota Serang, Muamar Hadafi. Ia menilai, kegiatan ini penting untuk
memastikan siswa tetap fokus pada pengembangan akademik tanpa
terpengaruh oleh ideologi yang merusak.
"Kegiatan ini bermanfaat
untuk menghilangkan benih-benih intoleransi dan radikalisme. Jika benih
itu masih tumbuh, tentu akan mengganggu proses akademik di madrasah,”
kata Muamar.
0 comments:
Post a Comment