JAKARTA KONTAK BANTEN Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat memburu buronan kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR Harun Masiku ke beberapa kota di Tanah Air, dalam beberapa pekan terakhir.
"Penyidik dalam minggu-minggu ini sudah kembali ya dari luar kota untuk mencari," ujar Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu kepada wartawan, di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).
Meski begitu, Jenderal Polisi bintang satu itu enggan membeberkan kota mana yang sempat disinggahi penyidik. Dia khawatir, jika informasinya bocor, Harun Masiku kembali melarikan diri.Karena ada informasi di suatu tempat, sudah kita konfirmasi, sedang kita cari,” imbuhnya.
Sebelumnya, KPK sempat menyampaikan, Harun Masiku terdeteksi berada di Filipina pads sekitar Juli 2023.
"Itu sekitar pertengahan tahun ini ya, atau kalau nggak Juli setelah Juli lah, pernah berangkat ke sana (Filipina)," kata Asep, Rabu (29/11/2023).
Sebagai informasi, KPK telah menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) terbaru terhadap Harun Masiku pada Kamis (5/12/2024).
Surat itu menggantikan surat DPO sebelumnya yang dikeluarkan pada Jumat (17/1/2020). Dalam surat DPO terbaru, KPK mencantumkan ciri-ciri lengkap Harun Masiku.
Dia disebut merupakan pria kelahiran Ujung Pandang, 21 Maret 1971, memiliki tinggi badan 172 cm, kulit sawo matang, dan alamat terakhir di Limo, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
“Ciri khusus: berkacamata, kurus, suara sengau, logat Toraja/Bugis,” demikian isi DPO yang ditandatangani eks Wakil Ketua KPK saat itu, Nurul Ghufron.
KPK mengimbau masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan Harun untuk segera melapor kepada penyidik Rossa Purbo Bekti melalui email rossa.bekti@kpk.go.id atau nomor telepon 021-25578300.
0 comments:
Post a Comment