apolda Banten Brigjen Polisi Hengki ditemui di Mapolda Banten, Kota Serang, Senin (1/9/2025).
BANTEN KONTAK BANTEN Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigadir Jenderal Polisi Hengki menegaskan pihaknya mengusut kasus pembakaran Pos Polisi Ciceri yang terjadi saat demonstrasi di Kota Serang pada akhir pekan lalu.
Ia mengatakan penyelidikan kasus pembakaran pos polisi itu masih berjalan. "Ya, kita masih kembangkan. Kita tidak akan menoleransi siapa pun yang melakukan tindak pidana," kata Hengki di Kota Serang, Senin.
Kapolda juga mengatakan potensi adanya aktor yang menunggangi aksi mahasiswa dan masyarakat hingga terjadi kerusuhan.
Terkait pengamanan aksi sebelumnya, Hengki menjelaskan sebanyak 15 orang sempat diamankan polisi, mayoritas dari mereka adalah pelajar.
"Tanggal 30 (Agustus) kemarin, 14 orang sudah dipulangkan. Kita panggil orang tuanya dan mereka mengucapkan terima kasih. Karena memang banyak yang ikut aksi itu masih pelajar, bahkan ada yang kelas 1 SMA dan SMP," katanya.
Kapolda menekankan pentingnya pengawasan keluarga agar pelajar tidak terlibat aksi berisiko.
Ia mengungkapkan sejumlah pelajar ikut aksi karena pengaruh media sosial dan rasa takut tertinggal pergaulan.
"Kemarin saja ada lima orang yang kita amankan, masih SMP dan SMA kelas satu. Mereka siap melawan petugas hanya karena FOMO, fear of missing out. Mereka merasa harus ikut agar dianggap keren atau gaul. Ini pemikiran yang keliru," jelas Kapolda.
Kapolda mengimbau orang tua lebih proaktif mengawasi aktivitas anak-anaknya. "Kalau anak belum pulang, padahal sudah malam, segera cari, hubungi, telepon. Mereka seharusnya belajar, bukan ikut aksi," tegasnya.
Sebelumnya, Polda Banten mengamankan 15 orang remaja dalam aksi demo di Ciceri, Kota Serang, Sabtu (30/8). Mereka didata dan diberikan pembinaan.
0 comments:
Post a Comment