JAKARTA KONTAK BANTEN – Elektabilitas Partai Gerindra melesat hingga mencapai 33,5 persen. Pendorong utamanya adalah kepercayaan publik yang tinggi terhadap tokoh utama Gerindra, Presiden Prabowo Subianto.
Tingginya elektabilitas Gerindra ini terpotret dalam survei nasional terbaru Indonesia Political Opinion (IPO). Gerindra menempati posisi pertama. Posisi kedua diisi PDIP dengan elektabilitas 16,4 persen, atau kurang dari separuh dibanding suara Gerindra.
Selanjutnya, Golkar berada di urutan ketiga dengan 9,1 persen, PKB posisi keempat dengan 6,2 persen, dan PAN berada di tempat kelima dengan 5,0 persen. Berikutnya Demokrat 4,9 persen, PKS 4,8 persen, dan NasDem 4,0 persen. Sedangkan Perindo, PPP, dan PSI berada di bawah angka 2 persen.
“Dominasi Gerindra menunjukkan efek kuat kepemimpinan dan eksposur figur nasional partai, Presiden Prabowo Subianto,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam keterangan hasil surveinya kepada Rakyat Merdeka, Selasa (21/10/2025).
Selain Prabowo, lanjut Dedi, kinerja tokoh-tokoh Partai Gerindra yang saat ini berada di posisi strategis pemerintahan juga berpengaruh besar terhadap kepercayaan publik dan berimbas pada tingginya elektabilitas partai. “Elektabilitasnya konsisten di atas 30 persen. Ini menandakan adanya konsolidasi dukungan yang solid,” tuturnya.
Di Pemilu 2024, masih menduduki posisi ketiga dengan 13,22 persen. Peringkat pertama ditempati PDIP dengan 16,72 persen. Sedangkan tempat kedua diraih Golkar dengan 15,29 persen. Dengan begitu, dalam satu tahun pemerintahan Prabowo, elektabilitas Gerindra melonjak lebih dari 20 persen.
Bagaimana dengan peluang di Pemilu 2029? Dedi menyatakan, peta elektoral masih dinamis. Kuncinya adalah kekuatan figur. “Partai yang mampu menampilkan kepemimpinan kuat dan konsisten akan menjadi pilihan publik,” ujarnya.
Selain elektabilitas partai, survei IPO juga memotret tingkat kepercayaan dan kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo. Untuk tingkat kepercayaan, mencapai 81 persen. Rinciannya: yang percaya sebesar 64 persen dan sangat percaya 17 persen.
Untuk tingkat kepuasan, lebih besar lagi, mencapai 86 persen. Rinciannya: 16 persen menyatakan sangat puas, 51 persen puas, dan 19 persen cukup puas.
Kata Dedi, angka ini tergolong tinggi untuk ukuran satu tahun pemerintahan. Publik yang puas menganggap Presiden Prabowo tegas dan berwibawa, memihak masyarakat, berpengalaman di pemerintahan. Publik juga senang dengan peluncuran berbagai program sosial, khususnya Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dengan angka yang tinggi ini, ujar Dedi, pemerintahan dalam situasi yang solid. “Artinya karena publiknya percaya, dipastikan akan mendukung kebijakan Pemerintah,” tuturnya.
Survei IPO ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilaksanakan pada 9-17 Oktober 2025, dengan menggunakan metode Primary Sampling Unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa untuk menjadi sampel. Pada setiap kelurahan/desa dipilih acak lima RT, dan pada tiap RT diambil dua keluarga. Dari setiap keluarga, satu responden dipilih acak dengan syarat berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei ini ini memiliki margin of error plus minus 2,9 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Politisi Partai Gerindra Sudarto senang dengan hasil survei IPO ini. Dia yakin, tingginya kepercayaan dan kepuasan publik diraih berkat kerja dan program kerakyatan Pemerintah. Salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).Pak Prabowo menunaikan satu per satu janji politiknya saat kampanye dulu,” kata Sudarto, saat dihubungi Rakyat Merdeka, Selasa malam (21/10/2025).
Dia melanjutkan, program kerakyatan yang membuat puas publik ini membawa berkah elektoral untuk Gerindra. Namun, itu bukanlah fokus dan tujuan utama Gerindra.
“Pemilu masih lama. Kami diminta mengawal program pro rakyat Pemerintah. Kami terima kasih atas kepercayaan rakyat terhadap Gerindra,” ujar Sekjen Gerakan Muslim Indonesia (Gemira) ini.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dalam unggahan media sosialnya, secara tak langsung menanggapi kondisi politik nasional. Kata Dasco, Gerindra memilih jalan sunyi saat mesin-mesin partai mulai dipanaskan untuk kontestasi Pemilu 2029.Kemenangan tidak pernah lahir di panggung. Ia lahir jauh sebelum itu, di ruang-ruang sunyi tempat strategi diputuskan, kepercayaan dibangun, dan kekuatan disatukan,” kata Dasco lewat akun Instagramnya, @sufmi_dasco.
Sebelumnya, hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan hasil yang hampir mirip. Untuk tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 81,5 persen. Sedangkan tingkat kepuasannya mencapai 78,1 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha Rasyid menyatakan, tingginya angka kepuasan dan kepercayaan publik karena karakter kepemimpinan Prabowo-Gibran dan program-program yang menyentuh langsung kepada rakyat.
Pengamat politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai, beragam program pemerintahan Prabowo yang membantu pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menciptakan lapangan pekerjaan, berpengaruh besar pada tingkat kepercayaan dan kepuasan publik. Hal ini kemudian menjadi berkah bagi parpol pendukung Pemerintah.
“Wabil khusus Partai Gerindra yang paling mendapat berkah elektoral. Pemilu 2029, bisa jadi dimenangkan Gerindra,” tutur Fernando, Selasa malam (21/10/2025).
Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaqi Sirajt memprediksi, Gerindra bakal moncer di Pemilu 2029. Dalam survei teranyarnya saja, Gerindra unggul di Jawa Timur (Jatim), provinsi dengan lumbung suara besar yang selama ini menjadi basis PKB.
“Survei awal tahun 2024, Gerindra di posisi ketiga. Setahun Prabowo memimpin, elektabilitas Gerindra di Jatim nomor satu menyalip PKB,” kata Baihaki Sirajt, Selasa (21/10/2025).
Dalam survei terbaru yang digelar 7-17 Oktober 2025, elektabilitas Gerindra di Jatim berada pada angka 16,5 persen. PKB di posisi kedua dengan 15,6 persen. Di bawahnya ada PDIP 14,1 persen, Golkar 13,8 persen, Demokrat 12,5 persen, PKS 6,3 persen, NasDem 5,3 persen, PAN 4,1 persen, PSI 3,2 persen, PPP 1,4 persen.
“Salah satu alasan Gerindra menjadi raja di Jatim, karena kepuasan warga terhadap kinerja Prabowo di angka 82,2 persen. Coattail effect Prabowo terhadap Gerindra masih jadi faktor utama,” paparnya.Survei ARCI digelar di 38 kabupaten/kota se Jatim 7-17 Oktober 2025. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling. Total responden 1.200 dengan margin of error plus minus 2,8 persen pada tingkat kepercayaan di angka 95 persen.







0 comments:
Post a Comment