LEBAK KONTAK BANTEN Nelayan di Perairan Binuangen, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak mengeluhkan jalur pelayaran dari dermaga ke zona tangkapan ikan yang semakin dangkal. Akibat dari kondisi tersebut, kapal mereka sulit beroperasi.
Sekjen Paguyuban Nelayan Kabupaten Lebak, Uchan mengatakan, dangkalnya jalur pelayaran itu bisa merugikan nelayan jika terus dibiarkan. “Pendangkalan sudah jadi keluhan cukup lama dari para nelayan di wilayah itu,” kata Uchan, Kamis (2/10/2025).
Uchan menambahkan bahwa pendangkalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya ialah banyaknya limbah perahu yang menumpuk dan terus dibiarkan. Selain itu, sampah konsumsi tangga maupun yang terbawa arus ke area pesisir hingga limbah ikan hasil penangkapan.
Menurut Uchan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk bisa menyelematkan nelayan seperti melakukan pengerukan area dermaga atau jalur pelayaran untuk menghilangkan sedimentasi serta melakukan pelebaran jalur. “Tidak semua sebabnya karena nelayan. Bisa juga faktor pedagang ikan dan dinas terkait terkait yang kurang perhatian dalam menyelesaikan limbah perahu,” terangnya.
Uchan berharap Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak bisa segera turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. Ia khawatir terjadi kasus ekstrem seperti kapal nelayan yang terangkut atau tidak bisa berlayar hingga akhirnya harus menunggu air pasang. “Kalau nelayan yang harus menyelesaikan tentu cukup sulit karena keterbatasan,” imbuhnya.Salah seorang nelayan Yanto mengaku, dirinya bersama nelayan lainnya kerap kesulitan ketika akan mengoperasikan kapalnya ketika akan menangkap ikan. Namun demikian, dirinya tidak menyalahkan yang menjadi akibat dangkalnya tersebut dirinya hanya beberapa pemerinta bisa turun tangan agar nelayan di Binuangun bisa nyaman ketika akan mengoperasikan kapalnya. “Memang sudah lama (dangkal), selama ini kita selalu berhati-hati khawatir kapal tersandung material sampah lalu nanti bocor,” ujarnya







0 comments:
Post a Comment