Hampir sebagian besar kita mengenal hewan yang satu ini. Dengan warna
dominan coklat, merah atau hitam, bentuknya yang mungil dan terkadang
bergerombol, membuat hewan ini menjadi semakin mudah diketahui.
Terlebih, jika terdapat sesuatu yang bersifat manis, dijamin kerumunan
hewan ini akan datang dalam waktu yang tak lama.Semut
namanya. Meskipun kecil, hewan ini banyak memberikan pelajaran yang
berharga. Bahkan, Nabi Sulaiman saja begitu menghormati keberadaan
makhluk mungil ini. Allah menceriterakan pengalaman Nabi Sulaiman
bersama dengan hewan ini dalam firman-Nya :
حَتَّىٰ
إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا
النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ
وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا
وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ
عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor
semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu
tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari”
“Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu. Ia pun berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS An-Naml : 18-19).
Sebagai bahan pelajaran bagi kita semua, berikut rinciannya :
- Senantiasa bersungguh-sungguh dalam bekerja
Perhatikanlah kerumunan semut yang sedang bekerja. Semut dikaruniai
oleh Allah dengan etos kerja yang tinggi, tak kenal malas ataupun
sungkan. Begitu pun seharusnya seorang muslim sejati. Kesungguhan amal
seorang muslim merupakan wujud dari keimanan yang tinggi kepada Allah.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
إنَّ الله يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلا أَنْ يُتْقِنَهُ

- Berhati-hati dan waspada
Dengan perawakannya yang tidak besar, membuat semut harus bekerja
dengan ekstra hati-hati. Kewaspadaan tingkat tinggi juga harus
dipraktekkan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal membahayakan. Begitu
juga selayaknya sifat yang dimiliki oleh seorang muslim.
Muslim yang baik adalah seorang yang berusaha untuk tidak menjatuhkan
dirinya sendiri dalam bahaya. Kalaupun pernah terjatuh, ia akan sebisa
mungkin supaya tidak terjatuh untuk yang kedua kalinya. Rosulullah
pernah bersabda:
لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Seorang mukmin tidaklah terjatuh dua kali dalam lubang yang sama” (HR Bukhori Muslim)
- Memiliki keinginan dan tekad yang besar
Terkadang, keraguan yang muncul membuat rencana yang dimiliki oleh
seorang manusia menjadi berantakan dan tak terealisasi. Sebatas “ingin”
saja, tanpa membulatkan tekad, menjadi faktor penghalang bagi
keberhasilan seorang manusia.
- Mendahulukan kepentingan umum dibanding pribadi
Inilah salah satu kelebihan semut dibanding manusia. Semut tak pernah
punya keinginan untuk menambah pundi-pundi pribadinya. Bahkan, hewan
ini lebih mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan dirinya
sendiri. Semacam itsar (mendahulukan kepentingan orang lain) yang
diajarkan dalam ajaran agama kita.
- Mau berkorban
Ego yang dimiliki oleh seorang manusia terkadang terlalu besar, jiika
dibandingkan dengan keadaan yang ada di sekelilingnya. Ego tersebut
membuatnya merasa benar sendiri dan tak mau mengalah. Sekedar mengalah
saja tidak mau apalagi berkorban untuk satu hal yang sudah menjadi
keharusan. Lihatlah seekor semut. Anda akan dapati bahwa hewan mungil
ini tak ragu mengorbankan diri demi kelompoknya jika memang diharuskan.
- Bekerja rapi dan tertata
Salah satu sifat mencolok dari semut adalah wujud pekerjaan yang
dilakukan dengan rapi dan tertata. Seolah ada pengaturan job description
dalam tugas-tugas yang mereka emban. Semua mendapatkan porsi tugas yang
sesuai dan tepat sasaran.
- Bijak dalam menangani masalah
Keberadaan Nabi Sulaiman dan rombongan yang melewati lembah tempat
tinggal semut merupakan krisis besar bagi hewan ini. Bagaimana tidak,
fisik semut yang kecil terkadang tidak disadari oleh manusia sehingga
kalaupun terinjak, manusia tersebut tak sadar dengan apa yang
diinjaknya.
Disinilah semut dengan begitu bijaknya dan tanpa panik mengingatkan
kawan-kawannya yang lain agar segera masuk ke lubang-lubang mereka.
Dalam ayat yang sudah disebutkan diatas semut berkata : “Hai
semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” (QS An-Naml :18)
- Serius dan mau berinisiatif
Keseriusan dalam beramal yang dibarengi dengan munculnya ide dan
inisiatif, membuat hidup menjadi terasa lebih ringan. Sedikit beramal
namun serius, tentu lebih bermanfaat daripada banyaknya amalan yang
dibarengi dengan senda gurau. Sedikit beramal namun serius, terkadang
jauh lebih langgeng dibandingkan dengan banyak beramal yang disertai
dengan main-main.
- Pencapaian tinggi
Pencapaian yang didapat oleh semut membuat Nabi Sulaiman tersenyum
melihatnya. Senyuman yang beliau sambung dengan doa, agar menjadi
seorang hamba yang pandai bersyukur.
- Bertanggung jawab
Adakah semut yang meninggalkan pekerjaannya?. Sepertinya jawabannya
tidak ada. Pasalnya semut dikenal sebagai salah satu hewan yang memiliki
rasa tanggung jawab besar dalam bekerja. Seperti itu juga selayaknya
seorang muslim sejati. Tanggung jawab yang telah diberikan, hendaknya
betul-betul dijaga dan tidak disia-siakan.
Nah, tanpa melihat siapakah yang lebih mulia, sebagai seorang hamba
yang beriman, selayaknya kita mengambil pelajaran dari hewan kecil ini.
Tidaklah Allah menciptakan sesuatu, melainkan ada hikmah dan pelajaran
yang bisa dipetik. Allah berfirman :
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran : 191).
Semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment