
Serang-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bakal menerapkan sistem pembayaran
multiyears
(kontrak tahun jamak) untuk percepatan pembangunan infrastruktur
jalan. Kebijakan ini masih dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) dan
Pemkab Serang dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupatem Serang.Dalam Raperda tersebut ditargetkan
setiap tahun ada 100 KM jalan yang akan dimantapkan kualitasnya melalui
betonisasi. Untuk target tersebut Pemkab Serang mengalami keterbatasan
anggaran.“Dukungan dari dewan sudah ada tapi
memang terbentur anggaran. Kami sudah mencoba akan membangun jalan
sekitar 70-80 KM dengan terobosan-terobosan sistem anggaran melalui
tahun jamak,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Penataan Ruang
Kabupaten Serang, Hatib Nawawi, (3/1/2017).Menurutnya dengan sistem tahun jamak ini
maka pemenang lelang proyek pembangunan jalan akan dibayar selama 2
tahun. “Jika pembangunan jalan sampai 4 KM maka dipastikan akan melalui
sistem tahun jamak,” ujarnya.Ia mengungkapkan, hingga kini ruas jalan
yang merupakan kewenangan Pemkab Serang masih minim kualitasnya, yang
mantap kualitasnya baru sekitar 120 KM. “Tahun 2016 kita bangun sekitar
40 KM,” terangnya. Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten
Serang, Abdul Gofur mengaku sangat mengapresiasi semua terobosan
tersebut. Namun ia meminta semua perencanaan yang telah disusun agar
segera direalisasikan, sehingga masyarakat tak lagi turun ke jalan untuk
menyampaikan keluhan.“Apapun programnya kami hargai, tapi
kami harap tak hanya sebatas rencana. Karena masyarakat itu pada
dasarnya butuh kerja nyata. Kita ketahui selama ini masyarakat sudah
mulai kritis, ketika ada jalan rusak yang belum dibangun, mereka turun
ke jalan untuk berorasi, nah jangan sampai hal itu terjadi lagi, saya
juga minta tolong diprioritaskan jalan yang sifatnya darurat contoh
jalan penyanggah banjir sungai ciujung,” ujar Politisi PKB ini saat
dihubungi melalui sambungan telepon.Ia mengungkapkan, bahwa sejumlah jalan
yang perlu diprioritaskan pembangunannya ini diantaranya di wilayah
Serang utara seperti jalan tanggul sepanjang Desa Teras, Walikukun,
Ragas, Carenang sampai Siremen Tanara. Menurutnya, jalan ini belum
pernah dibangun. “Saya kira semenjak negara ini berdiri jalan ini gak
pernah dibangun, mana komitmen pemerintah?, Baik kabupaten, provinsi dan
pusat. Padahal jalan ini kan penyanggah air Ciujung ketika meluap.
Artinya ribuan masyarakat berlindung di jalan tanggul ini ketika
banjir,” imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment