Lebak - Seluas 950 hektare tanaman padi di Kabupaten
Lebak, Provinsi Banten, mengalami kerusakan akibat diterjang banjir
setelah diguyur hujan deras di daerah itu."Kami
memperkirakan kerugian kerusakan tanaman padi itu sekitar Rp2,5
miliar," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede
Supriatna di Lebak, Jumat.Kebanyakan tanaman
padi itu antara usia tanam dua pekan sampai lima pekan setelah hari
tanam (SHT) juga terdapat petani yang sudah panen terbawa arus banjir.Mereka petani tentu berharap tanaman padi tersebut dapat bantuan agar bisa melaksanakan gerakan percepatan tanam.Pemerintah daerah kini mengusulkan bantuan benih kepada Dinas Pertanian Provinsi Banten.Penyaluran benih tersebut untuk membantu petani yang terkena musibah banjir.Tanaman
padi yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir itu tersebar di
13 kecamatan antara lain Leuwidamar, Gunungkencana, Cijaku, Cigemblong,
Bayah, Banjarsari, Cimarga, Malingping, Wanasalam, Cileles, Cirinten,
Lebak Gedong dan Sobang Banjir yang melanda daerah itu setelah diguyur hujan deras yang menyebabkan meluapnya sejumlah sungai.Bahkan, curah hujan sejak Rabu (8/2) hingga kini terjadi pagi, siang, sore, malam sampai dinihari."Kami
berharap kerusakan tanaman padi itu bisa diberikan bantuan benih
sehingga bisa melaksanakan gerakan percepatan tanam," katanya
menjelaskan.Menurut Dede, jumlah tanaman padi yang rusak itu kemungkinan bertambah karena curah hujan masih tinggi.Namun,
kerusakan tanaman padi belum tentu semua menimbulkan gagal panen, sebab
ada lokasi yang terendam banjir hanya satu jam saja.Musibah
bencana banjir tersebut, kata Dede, tidak menimbulkan kerawanan pangan
karena panen tahun 2016 surplus sampai tahun 2018.Akan tetapi, pihaknya mengintruksikan petugas UPT kecamatan dan POPT agar petani melaksanakan gerakan percepatan tanam."Kami menargetkan percepatan tanam pada Maret mendatang," katanya.Saman
(45) petani Desa Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak
mengatakan dirinya merasa terpukul karena tanaman padi seluas satu
hektare terendam banjir dan dipastikan rusak.Ia mengharapkan pemerintah segera menyalurkan bantuan benih sehingga bisa mengurangi beban ekonomi petani."Kami minta pemerintah melalui Dinas Pertanian setempat menyalurkan bantuan biaya produksi pertanian," katanya.Begitu
pula harapan Saripudin (55) Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak
mengatakan, saat ini petani mengalami kerugian hingga ratusan juta
rupiah akibat tanaman padi terendam banjir.Areal persawahan di sini merupakan langganan banjir akibat meluapnya Sungai Ciliman.
"Kami diperkirakan merugi sekitar Rp15 juta dari seluas tanam padi dua hektare," katanya.
0 comments:
Post a Comment