LEBAK, (KB).-Sejumlah warga kembali geram karena buruknya pelayanan pihak PT
Pembangkit Listrik Negara (PLN) Rayon Malingping. Dalam sehari mati
listrik secara mendadak atau byar pet bisa mencapai belasan kali. Salah
seorang warga Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Ade
mengatakan, jaringan listrik di wilayah Kecamatan Malingping khususnya
di Desa Pagelaran kembali membuat kesal masyarakat. Hari ini (Selasa)
saja byar pet sudah terjadi belasan kali terlebih menjelang magrib atau
sekitar pukul 18.00 WIB byar pet terus-terusan terjadi layaknya lampu
disko. “Aneh, bukannya lebih baik, malah pelayanannya tambah buruk. Kami
tidak habis pikir kenapa pelayanan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) itu terkesan mengabaikan keluhan para pelanggannya,” katanya.Menurut dia, masyarakat khususnya pelanggan PT PLN menaruh harapan
besar ketika terjadi kenaikan disertai dengan peningkatan pelayanan
bukan justru sebaliknya. Hampir senada dikatakan salah seorang Ketua
Rukun Warga (RW) di Desa Cilangkahan, Suhendri, seringnya byar pet tidak
hanya membuat jengkel, melainkan mempercepat kerusakan terhadap
peralatan elektronik. “Bahkan, tidak sedikit peralatan elektronik yang
rusak saat lampu nyala setelah sebelumnya mengalami beberapa kali byar
pet. Oleh karena itu, kami minta pihak PT PLN memikirkan dampak yang
dialami oleh pelanggannya,” ujarnya. Hingga sekarang, lanjut dia, PT PLN
melakukan perbaikan dalam hal pembayaran rekening listrik saja. Namun,
untuk peningkatan pelayanan kepada konsumennya nyaris tidak ada. “Bagi
kami byar pet merupakan salah satu indikator pelayanan. Sejak dulu
hingga sekarang listrik di Malingping khususnya seperti sekarang ini,
yakni sering byar pet,” ucapnya.Menurut dia, sikap tegas yang diberlakukan pihak rekanan PT PLN yang
melakukan penagihan harusnya diimbangi dengan pelayanan yang lebih baik
agar kesadaran masyarakat dalam membayar rekening listrik lebih
meningkat. “Jangan kalau telat didenda, bahkan hingga ke pemutusan, tapi
PT PLN sendiri hingga sekarang pelayanannya sangat buruk,” tuturnya.Kekecewaan
masyarakat pelanggan atas seringnya pemutusan aliran listrik sudah
seringkali dilakukan. Bahkan, pada akhir 2016 lalu, ratusan mahasiswa
Lebak Selatan (Baksel) bersama warga melakukan aksi di depan Kantor
Perusahan Listrik Negara (PLN) Rayon Malingping. Manejer PLN Rayon
Malingping, Agung saat menemui pedemo menuturkan, kondisi kelistrikan di
wilayah Baksel yang terjadi saat ini diakibatkan oleh berbagai faktor,
di antaranya kondisi alam serta rentan kendali dan jumlah petugas yang
terbatas. Meskipun begitu, pihak PLN tetap akan melaksanakan pekerjaan
secara maksimal. "Memang kami akui, bahwa pelayanan kami masih belum
baik, namun kiranya alasan kami juga dapat dipahami dan terkait dengan
poin pernyataan yang tidak ditandatangani, berupa adanya posko di setiap
desa, itu bukan kewenangan rayon, tapi merupakan kewenangan area,"
katanya. (
0 comments:
Post a Comment