Serang-Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Serang meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat
agar dapat menekan angka kematian ibu dan bayi (AKB/AKI) yang angkanya
hingga kini masih sangat tinggi. Berdasarkan data, angka kematian Ibu
hingga 2017 mencapai 62 Kasus dan kematian bayi 248 kasus.Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang, M
Novi menyatakan bahwa belum lama ini pihaknya melakukan kunjungan kerja
(Kunker) ke Kota Makassar. Dalam Kunker tersebut, ia melihat AKB/AKI
sedikit dan bisa dikatakan nihil, ini dikarenakan sistem koordinasi dan
komunikasi disana sangat baik dan terpadu.“Hasil dari Kunker kita akan terapkan
di Kabupaten Serang, mengingat angka kematian bayi dan ibu di Kabupaten
Serang cukup tinggi. Karena di sana (Kota Makasar-red) kita melihat
per kasus ada komunikasi dan koordinasi yang teratur seperti ada komando
secara hirarki dan penyelesaian secara sistematis,” kata M Novi, Minggu
(12/2/2017).Selain itu, kata dia, penyelesaian untuk
penanganan ibu yang akan melahirkan juga sangat terpadu, dimana petugas
kesehatan cukup baik dalam melaksanakan tugas. Seperti ada sebuah alat
komunikasi di beberapa wilayah yang langsung menghubungkan ke pusat
kontrol.“Jadi apabila ada yang mau melahirkan
dan tenaga medis peralatannya terbatas,maka langsung melakukan
komunikasi dan bantuan kendaraan operasional langsung dikirim. Itu
artinya komunikasi disana cukup bagus,mulai dari piket tenaga medis dan
yang melakukan operator berjalan cukup baik,” tuturnya.Namun semua itu, kata Novi, ada beberapa
kendala apabila diterapkan di Kabupaten Serang yang memang jauh luas
wilayahnya dengan Kota Makassar. “Di Makassar luas wilayahnya kecil,dan
ini memungkinkan secara tepat dan cepat penanganan medis,kalau Serang
dengan luas wilayah saya kira akan lambat karena infrastruktur dari
beberapa wilayah masih kurang,sehingga mobil operasional tidak jarang
menjadi hambatan,” ujarnya.Oleh karena itu, menurut Novi
permasalahan infrastruktur juga memang sangat mendesak, dan alat
komunikasi untuk melakukan pelaporan juga dibutuhkan. “Dulu pernah
mengajukan (Aalat komunikasi-red), tapi dicoret kata gak salah satu
tenaga medis. Untuk itu kami akan mendorong agar alat komunikasi
diusulkan kembali supaya koordinasi dalam melakukan penanganan kelahiran
tepat,” ujarnya.Anggota Komisi II lainnya dari Fraksi
PKB Abdul Ghofur mengakui jika jumlah kematian ibu sebanyak 62 kasus dan
248 kematian bayi di Kabupaten Serang masih tergolong tinggi. “Walau
bagaimana pun hal itu bisa dicegah, dan ditingkatkan koordinasi lintas
sektoral, sehingga di tahun 2017 ini bisa ditekan. Selain melakukan
komunikasi, juga perlu dilakukan sosialisasi yang rutin sehingga angka
yang tinggi tersebut dapat ditekan,” imbuhnya. (
Sunday, 12 February 2017
Home »
» Dewan Kabupaten Serang Minta Dinkes Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi
0 comments:
Post a Comment