![]() |
Kantor PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang |
Serang-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Albantani Kabupaten Serang mengultimatum pelanggan yang masih
menunggak biaya sambungan pipanisasi dengan ancaman pemutusan sambungan
air. Hal itu terbukti, hingga kini sudah lebih dari 50 sambungan air
kerumah warga yang sudah diputus.Dirut PDAM Tirta Albantani Kabupaten
Serang, Wahyu Prihantono mengatakan, bahwa pemberian sangsi tegas
terhadap pelanggan air yang tidak membayar tepat waktu atau menunggak
selama berbulan-bulan ini semata-mata dilakukan untuk memberikan efek
jera. Sehingga piutang yang mencapai Rp26 Milyar bisa semakin berkurang.“Kebijakan saya di 2017 ini, jadi orang
yang nunggak itu harus melakukan pembayaran dua rekening, rekening yang
pertama bulan berjalan, terus dia harus mencicil setidaknya satu
tunggakan. Saya melihat di daftar itu ada yang menunggak 24 bulan, 17
bulan ada juga yang 20 bulan. Nah itu selama ini kan gak tercover, jadi
mereka masih bisa berlangganan, itu pelanggan yang lama,” katanya.Padahal, kata dia jika mengacu terhadap
sistem, pelanggan yang menunggak minimal tiga bulan lamanya maka secara
otomatis harus sudah diputus. Namun untuk menghindari hal serupa, ia
memastikan tidak akan memebrikan toleransi.“Untuk pelanggan yang baru saya tidak
akan toleransi, jadi begitu mereka minta pasang kemudian nanti ada bulan
kedua tidak bayar, kita langsung cabut, ini buat mengendalikan uang
kita yang ada dilapangan sekaligus mengendalikan kebocoran yang ada,”
ujarnya.Ia mengungkapkan, bahwa berdasarkan data
yang dimilikinya saat ini kurang lebih ada 50 pelanggan yang sudah
diberikan sangsi tegas dengan cara mencopot saluran air. Sangsi tersebut
berlaku bagi semua pelanggan. “Mudah-mudahan ini bisa mendorong
pelanggan untuk membayar kewajiabn pada PDAM sesuai dengan waktu yang
ditentukan,” ujarnya.Diakuinya, bahwa tunggakan yang mencapai
miliyaran itu selama ini di sebabkan oleh beberapa persoalan.
Diantaranya miskomunikasi antara petugas billing dengan petugas
lapangan. Dimana air pada pelanggan tidak ada, tetapi rekening terus
berjalan. “Pelanggan yang tidak merasa mendapatkan air dari PDAM itu
merasa tidak perlu membayar, sedangkan penagihan berjalan,” ujarnya.Oleh karena itu, kata dia pihaknya saat
ini terus merekap ulang jumlah pelanggan yang menunggak. Itu dilakukan
untuk memastikan dan membedakan antara penunggak murni dengan penunggak
yang memang tidak mendapatkan air, “Kita Verifikasi mana tunggakan yang
memang harus kita ambil mana yang memang harus kita bebaskan,” ujarnya.Sementara itu, Wakil Bupati Serang,
Pandji Tirtayasa meminta agar PDAM Tirta Albantani terus meningkatkan
kinerja untuk memperluas cakupan pelayanan. Kemudian mengembangkan
sumber-sumber air baku untuk meningkatkan kapasitas produksi airnya.
“Saya dorong (PDAM Tirta Albantani-red) tolong tinjau medan, manfaatkan
air permukaan, karena banyak air permukaan yang tidak dimanfaatkan,”
ujarnya.
0 comments:
Post a Comment