SERANG, (KB).-Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo
Agustino menilai, angka kemenangan pilgub yang dirilis oleh hasil hitung
cepat (quick count) belum menjadi hasil akhir. Hal tersebut dikarenakan
angka tersebut bukan merupakan hitungan nyata (real count) KPU.
Akademisi Untirta tersebut mengatakan, meski Pilgub Banten sudah
berakhir dan hitungan cepat (quick count) sudah dilakukan dan pemenang
dari hitung cepat tersebut, adalah pasangan Wahidin Halim-Andika
Hazrumy, namun hal tersebut bukanlah hitungan nyata KPU. Artinya, angka
hitungan cepat tersebut masih bisa berubah. "Itu bukanlah hitungan nyata
(real count) KPU," katanya kepada Kabar Banten, Rabu (15/2/2017).Ia menuturkan, penghitungan cepat tidak bisa dijadikan klaim
kemenangan. Tetapi, perlu ada penjelasan mengenai kemenangan melalui
hitungan cepat tersebut. "Harus ada penjelasannya," ucapnya. Meskipun
demikian, ujar dia, berkaca pada pengalaman pilkada dan pilpres lalu
menunjukkan, jika hitungan cepat dari lembaga-lembaga survei kredibel
hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan real count. Ia mengatakan, ada
banyak faktor yang menjadi pemicu kemenangan pasangan nomor urut satu
Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Pertama, kemenangan tersebut tidak lepas
dari berhasilnya strategi dan kinerja tim pemenangan (termasuk parpol)
dalam mendulang suara. "Terutama suara early voters dan undecided voters
yang biasanya baru menentukan pilihannya pada "menit-menit terakhir,"
tuturnya. Kedua, kata dia, keberhasilan faktor pertama juga didukung
oleh kepiawaian tim media sosial Wahidin Halim-Andika Hazrumy dalam
menyosialisasikan pasangan calon yang diusungnya. Selain itu juga,
kemenangan awal ini dipengaruhi oleh kemampuan tim lapangannya dalam
menjaga daerah-daerah tradisi partai-partai politik pengusung.
0 comments:
Post a Comment