PANDEGLANG, (KB).-Ratusan masyarakat Pandeglang yang terdiri atas pemuda hingga kaum
ibu, mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Kamis (23/2/2017).
Kedatangan mereka untuk mendukung investasi di Pandeglang, salah satunya
pendirian pabrik PT Tirta Freshindo Jaya (TFJ) yang merupakan anak
perusahaan PT Mayora Grup. Koordinator lapangan, Mustaghfirin, dalam
orasinya menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi Kabupaten
Pandeglang yang kerap dijauhi para investor karena seringkali mendapat
penolakan dari warga. Padahal, Kabupaten Pandeglang sangat membutuhkan
sarana dan prasarana penunjang untuk menampung ribuan tenaga kerja.
"Kita prihatin, bagaimana masyarakat bisa bekerja jika sarana dan
prasarana selalu dihambat dan ditolak. Akibatnya, saat ini Pandeglang
masih sulit terlepas dari predikat tertinggal. Pemkab harus punya
ketegasan untuk menyambut baik terhadap investor. Karena dari usaha lah,
segala bentuk kesejahteraan bisa terwujud," kata Emus, dalam orasinya
di hadapan ratusan massa.Massa pun menyayangkan aksi kerusuhan yang terjadi di PT TFJ pada
beberapa waktu lalu. Selain dinilai melanggar hukum, kerusuhan yang
turut menghancurkan sebuah alat berat dan mesin penyaring air itu juga
sebagai bentuk intervensi terhadap kebijakan Pemkab Pandeglang yang
mendukung berdirinya pabrik dengan luas 5 hektare tersebut. "Aksi ini
menunjukkan bahwa masih banyak pengangguran di Pandeglang. Jika
mayoritas masyarakat Pandeglang menganggur, maka angka kriminalitas juga
akan meningkat," tuturnya. Bukan hanya itu, massa pun menuntut agar
aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kerusuhan yang terjadi. Selain
itu, polisi juga diminta tidak terpengaruh desakan sebagian masyarakat
yang menuntut pembebasan tiga tersangka kerusuhan yang sudah ditetapkan.
"Saya berharap, dari pernyataan sikap ini kita diberi kesabaran, jangan
ada tindakan anarkis. Kita juga meminta aparat kepolisian menindak
hingga tuntas terhadap aktor intelektual kerusuhan di Mayora," katanya.Kewenangan pemprovPelaksana Jabatan Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pandeglang, Ferry
Hasanudin yang menerima pendemo mengatakan, pemkab sudah terbuka dan
mendukung keberadaan PT TFJ. Sebab, Pandeglang membutuhkan lapangan
pekerjaan untuk menekan angka pengangguran. "Pada dasarnya, kami
mendukung karena akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Pandeglang.
Izin Mayora di Pandeglang sudah dikeluarkan dan dianggap legal karena
sudah ada kajian juga sebelumnya," ujar Ferry. Namun, kata dia, pemkab
terganjal aturan yang menyebutkan bahwa perusahaan jenis pertambangan
merupakan kewenangan Pemerintah provinsi (Pemprov) Banten. "Kalau
berdasarkan kajian awal, memang sudah memproses sesuai
perundang-undangan. Namun ketika mulai berjalan, ada pro kontra terhadap
pembangunan itu (PT TFJ). Mayora itu masuk dalam jenis usaha
pertambangan. Berdasarkan aturannya, itu menjadi kewenangan Pemprov,"
ucapnya.Bahkan, kata dia, pemkab tidak bisa berbuat banyak menyangkut izin PT
TFJ yang diperkirakan akan dicabut oleh Pemprov Banten. Hanya saja,
lanjut Ferry, dirinya meminta kepada pemprov untuk memublikasikan hasil
kajian jika pada akhirnya harus mencabut izin PT TFJ. Namun begitu,
Ferry mengaku bahwa pemkab akan tetap mengupayakan melalui pembahasan
intensif dengan pemprov agar perusahaan tersebut bisa beroperasi di
Pandeglang."Kalau ada paksaan penutupan dari pemprov, pemkab tidak bisa
berbuat banyak. Upaya kita nanti akan membahas kembali dengan pemprov.
Tetapi kajian ulang dari pemprov harus dipublikasikan, agar pihak yang
pro dan kontra tahu penjelasannya," ucapnya.
Friday, 24 February 2017
Home »
» Prihatin Pandeglang Dijauhi Investor, Warga Unjuk Rasa Dukung Investasi
0 comments:
Post a Comment