![]() |
Arus lalulintas menuju obyek wisata macet di Banten.( |
Serang-Arus lalulintas paska lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah ke sejumlah
lokasi wisata di Banten. Penyebabnya, selain membludaknya kendaraan dan
sempitnya infrastruktur jalan, kemacetan juga disebabkan karena adanya
pasar tumpah.
Seperti yang terjadi di Jalan Raya Serang – Pandeglang, Kecamatan
Baros, Kabupaten Serang antrian kendaraan yang disebabkan karena
melintasi Pasar Boros. Tidak hanya pada libur nasional, jalur yang
menghubungkan dua kabupaten ini setiap akhir pekan selalu macet.
Kejadian ini sudah tentu menimbulkan kejengkelan wisatawan yang
hendak menghabiskan waktu liburan karena harus berlama-lama di jalanan.
Namun tidak demikian dengan warga sekitar, kemacetan kendaraan bisa
mendatangkan berkah. Warga di Kecamatan Baros misalnya, mereka
memanfaatkan kemacetan dengan berjualan mulai dari air mineral, kerupuk
bahkan hasil kebun (durian, jambu, pisang, petai, kecapi, dsb).
“Alhamdulillah, hanya dengan modal puluhan ribu bisa dapat untung
minimal Rp100 ribu sehari,” ujar Sarwani, 35, pedagang kerupuk dan air
mineral, Selasa (27/6/2017).
Pria yang mengaku warga Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang ini
membeberkan satu dus air mineral ukuran sedang dia beli dari toko
swalayan kemudian diecer kepada para pengendara. Dari satu botol air
mineral merk ternama dia bisa dapat keuntungan 100 persen. Setiap
harinya, Sarwani bisa menjual tidak kurang dari 2 dus.
“Kadang dari satu mobil bisa laku 3 botol. Dari keuntungan menjual
air saja saya sudah dapat keuntungan 100 persen,” aku bapak dua anak
ini.
Rejeki lainnya, kata Sarwani didapat dari menjual kerupuk. Kerupuk
yang dijual seharga Rp12.000/bungkus, dia dapatkan dapatkan dari
tetangganya.
“Meski lakunya tidak seperti air mineral, keuntungan jualan kerupuk
malah lebih besar. Satu plastik krupuk, saya dapat untung
Rp5.000/bungkus. Kalau ada sisa, ya saya kembalikan ama yang punya,”
kata Sarwani.
Cerita yang sama juga dikatakan Endah, 40, warga yang sama. Menurut
ibu tiga anak ini, kemacetan di jalur Serang – Pandeglang pada setiap
musim libur dan akhir pekan sangat membantu kebutuhan rumah tangganya.
Tahu goreng yang dijualnya bisa menghasilkan keuntungan minimal Rp75.000
dalam sehari. Endah juga mengakui jika selain tahu goreng, dia juga
menjual jambu air yang dia petik dari halaman rumah.
“Kebetulan puhon jambu air di depan rumah berbuah, sekalian saya
jual. Tidak mahal, satu kantong plastik jambu cukup Rp2000 saja,” kata
Endah tersenyum.
0 comments:
Post a Comment