LEBAK, (KB).- Pemkab Lebak berkomitmen untuk
memprioritaskan peningkatan mutu sumber daya manusia, pada tahun 2017
antara lain melalui penyaluran anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk
insentif guru tidak tetap atau guru honorer yang mengabdi di sekolah
negeri. ”Pemberian insentif itu merupakan bentuk perhatian Pemkab
terhadap upaya peningkatan kualitas dunia pendidikan,” ujar Bupati Lebak
Iti Octavia Jayabaya dalam acara halal bihalal bersama Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Lebak Wilayah Utara, di Hall Latansa Mashiro,
Rangkasbitung, Senin (31/7/2017).
Bupati berharap agar PGRI sebagai organisasi profesi terus
mengembangkan kompetensi anggotanya sebagai sumber daya guru yang
berkompeten, berintegritas melalui diklat-diklat pengembangan karya
tulis ilmiah, maupun kompetensi sosial, dan lainnya. “Membangun sumber
daya manusia harus didukung dari kedua belah pihak. Pihak pertama adalah
orangtua di rumah dan pihak kedua yaitu guru di sekolah. Keduanya harus
bekerja sama dengan baik, karena peran orangtua dalam mendidik anak
sangat penting. Begitu pula peran guru di sekolah yang harus menjadi
panutan atau figur bagi anak didiknya,” ucapnya.
Bupati menambahkan, keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan
utama dalam membentuk jati diri generasi penerus bangsa. ”Anak-anak
yang dilahirkan dalam bingkai keluarga adalah aset utama penerus
pembangunan. Karenanya harus dicetak untuk memiliki karakter yang kokoh
dan memiliki jati diri bangsanya, pendidikan dalam keluarga merupakan
modal dasar bagi perkembangan kepribadian anak pada masa dewasanya,”
ujar bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wawan Ruswandi
menambahkan, dari segi infrastruktur terus diadakan perbaikan untuk
memenuhi akses pendidikan dan peningkatan angka partisipasi kasar (APK),
juga pendirian sekolah dasar, yang saat ini sudah mencapai 789 sekolah,
sedangkan untuk SMP sudah mencapai 202 sekolah.
0 comments:
Post a Comment