Sebanyak enam unit kendaraan perintis jenis minibus bantuan dari
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
mulai dioperasikan di tiga trayek wilayah Kabupaten Serang, yakni
Kecamatan Tanara-Tirtayasa, Gunungsari-Anyer dan Kragilan-Pamarayan,
Senin (31/7/2017). Diprioritaskan mobil mengangkut anak-anak sekolah
yang berada di wilayah tersebut.
Kendaraan perintis ini digunakan untuk daerah yang belum dilalui angkutan umum.
Kendaraan perintis ini digunakan untuk daerah yang belum dilalui angkutan umum.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, diluncurkannya
kendaraan perintis adalah untuk mengisi daerah yang belum ada angkutan
umumnya lantaran belum diminati oleh pengusaha angkutan umum. “Kami
menyediakan 6 unit mobil yaitu untuk di Tanara-Tirtayasa, Gunung
sari-Anyer, dan Kragilan-Pamarayan, masing-masing 2 unit,” ujar Tatu
kepada wartawan saat meresmikan kendaraan perintis di Kecamatan Tanara,
kemarin.
Kendaraan perintis tersebut dikhususkan untuk angkutan anak sekolah
di wilayah tersebut. Sebab memang di daerah tersebut belum ada angkutan
umum dan hal itu lah yang menjadi kesulitan anak-anak dan masyarakat
sekitar selama ini. “Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan sebaik baiknya,
tapi kalau anak sekolah sudah pulang ini bisa digunakan untuk kegiatan
lain. yang penting itu dijaga,” tuturnya.
Tatu mengatakan, untuk sementara jumlah kendaraan yang tersedia baru
ada enam unit. Namun pihaknya pun tidak menampik jika kemudian hari akan
ada penambahan. “Belum ada untuk penambahan mah, karena terbentur
anggaran kita berupaya untuk pusat ikut,” katanya. Kendaraan perintis
tersebut semua biaya operasionalnya ditanggung oleh pemkab, baik itu
untuk bahan bakar maupun biaya pengemudi. Semua yang naik kendaraan
tersebut tidak akan dipungut biaya sama sekali.
“Jadi tidak dipungut ongkos, siapapun yang naik tidak ada ongkos. Nanti setiap 2 mobil ini standby di kecamatan,” ucanya.
“Jadi tidak dipungut ongkos, siapapun yang naik tidak ada ongkos. Nanti setiap 2 mobil ini standby di kecamatan,” ucanya.
Untuk operasionalnya, kendaraan tersebut akan mulai sejak pukul 06.00
pagi hingga sore hari. Mereka akan bolak-balik untuk memfasilitasi
warga sekitar, namun diutamakan untuk anak sekolah. “Kalau anak sekolah
masuk bisa untuk masyarakat yang mau menggunakan,” katanya. Pihaknya pun
menyadari sampai saat ini di wilayah Kabupaten Serang memang masih
banyak daerah yang belum memiliki trayek. Namun hal itu masih belum bisa
teratasi, sebab masih terbentur dengan anggaran yang tersedia di Pemkab
Serang. “Ini juga bantuan dari DAK pemerintah pusat maka kita
manfaatkan yang ada. Kalau melihat kebutuhan itu banyak, tapi kita
menggunakan skala prioritas yang mana dulu,” tuturnya.
Sempat mundur
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang,
Hedi Tahap mengakui jika pengoperasian kendaraan perintis tersebut
sempat mundur. “Ya memang pengadaan ini tahun 2016, itu kan di akhir.
Kebetulan saat itu belum disiapkan dana operasionalnya untuk pengemudi
dan juga BBM nya, baru di siapkan ditahun 2017. Karena kesempatannya
baru bulan ini ya kita laksanakan,” ujarnya.
Dirinya pun berharap ke depan kendaraan perintis ini bisa bertambah. Sebab, di wilayah Kabupaten Serang memang masih banyak daerah yang sepi trayeknya. “Justru memang kaya Cikande-Kopo kita juga tidak berhenti disini. Mudah-mudahan di tahun 2018 nanti ada penambahan lagi,” katanya.
Dirinya pun berharap ke depan kendaraan perintis ini bisa bertambah. Sebab, di wilayah Kabupaten Serang memang masih banyak daerah yang sepi trayeknya. “Justru memang kaya Cikande-Kopo kita juga tidak berhenti disini. Mudah-mudahan di tahun 2018 nanti ada penambahan lagi,” katanya.
Kendaraan perintis ini, sifatnya hanya sementara. Pihaknya akan terus
memantau kondisi trayek yang ada mobil perintisnya dan juga yang belum
ada trayek. Jika nanti trayeknya sudah ramai, maka mobil perintis itu
akan dialihkan ke daerah lain. Selain itu, dengan adanya mobil perintis
ini, diharapkan juga bisa menghidupkan kondisi Terminal Tanara yang saat
ini memang masih selalu sepi. “Yang namanya perintis kan itu tidak
permanen, kalau sudah ada yang minat kita alihkan ke daerah lain. Dengan
adanya mobil ini diharapkan Terminal Tanara juga bisa hidup. Bisa masuk
15 orang idealnya, kalau anak kecil bisa lagh 18 orang,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment