JAKARTA - Presiden Joko Widodo mempertimbangkan permintaan dana desa
untuk membangun perpustakaan sehingga bisa menumbuhkan minat baca
masyarakat di desa- desa terpencil.
“Tadi sudah disampaikan Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengenai dana desa untuk perpustakaan, akan saya urus masalah ini,” kata
Presiden saat meresmikan Gedung Perpustakaan Nasional di Jalan Merdeka
Selatan, Jakarta, Kamis (14/9).
Jokowi juga terus mendorong para pegiat literasi, yaitu kemampuan
seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses
membaca dan menulis, untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat.
“Untuk pegiat-pegiat literasi, saya dulu pernah janji setiap tanggal
17, setiap bulannya, pengiriman buku atau hal-hal yang berkaitan dengan
literasi digratiskan. Berjalan nggak, kalau nggak berjalan, ada yang
saya jewer nanti,” kata Presiden.
Jokowi mengatakan bahwa jika programnya ini mudah untuk mengecek jika
tidak berjalan, yakni dengan menanyakan langsung kepada para pegiat
literasi saat bertemu seperti saat ini. “Ngeceknya gampang, pas ketemu
gini, saya tanya jalan nggak, kalau jalan baik,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga meminta Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi untuk pendistribusian jurnal internasional ke
seluruh perguruan tinggi dipusatkan melalui perpustakaan nasional.
“Ini kita hitung lebih efisien, murah. Kalau bisa jangan sendiri-
sendiri, sekarang semuanya kalau terintegrasi seperti itu jadi mudah,
dan ya kalau kita ke sini kita lihat gedungnya seperti ini,” kata
Presiden.
Jokowi mengatakan bahwa saat ini eranya terobasan-terobosan digital
dan destruktif innovation sudah banyak terjadi di berbagai bidang dan
semua hal bergerak, berkembang dengan cara tidak diduga, inovasinya
cepat sekali.
“Kalau kita tidak ikut berubah, tidak cepat melakukan revolusi
digital, ya ditinggal. Saya senang sekali Perpusnas sudah mulai
melakukan pengembangan serbadigital, serba-elektronik, tadi saya
diberitahu, akan ada eresources, e-book, e-journal, dan macam
e-lainnya,” katanya.
Tertinggi di Dunia
Pada kesempatan itu, Presiden menyebut Gedung Perpustakaan Nasional
yang baru memiliki 27 lantai dan telah diresmikan ini merupakan
tertinggi di dunia untuk kategori gedung perpustakaan yang ada.
“Perpustakaan Nasional ini dulunya hanya tiga lantai. Nggak ada yang mau
datang ke sini, sekarang 27 lantai ‘plus basement’.
Jadi nggak kaget kalau gedung Perpustakaan Nasional ini tertinggi di
dunia, untuk gedung perpustakaannya,” kata Presiden. Jokowi menyatakan
kebanggaannya terhadap gedung ini karena sudah digagas oleh Presiden
Soekarno sejak 65 tahun, namun baru bisa dikerjakan pada saat ini dengan
memakai bentuk dari hasil lomba sehingga mendapatkan sebuah desain yang
sangat baik.
“Ini dikerjakan dua tahun enam bulan dan selesai dengan kondisi yang
sangat baik. Alhamdulillah, meskipun saya belum masuk, saya lihat
luarnya saja, saya berkomentar sangat baik,” ujar Jokowi.
0 comments:
Post a Comment