![]() |
Kondisi Perpustakaan SMPN 33 Bandar Lampung yang bercampur dengan ruang guru. (Foto: Lampost/ Yusmart |
Bandar Lampung-Sekolah Menengah Pertama Negeri 33 Bandar Lampung belum memiliki
perpustakaan. Padahal, perpustakaan digunakan untuk menyimpan koleksi
buku-buku pelajaran atau bacaan yang dapat menunjang proses
pembelajaran.
Kepala SMPN setempat, Muhammad Yusri mengatakan perpustakaan di
tempatnya belum memiliki ruangan tersendiri, melainkan masih menjadi
satu dengan ruang guru. Ia mengatakan, perpustakaan sangat penting untuk
menambah ilmu bagi siswa. "Ruang khusus memang belum ada tetapi sudah
ada petugasnya. Koleksi buku pelajaran sudah ada dan sedikit buku
cerita. Bila ingin membaca buku di sini, para siswa duduknya di bangku
guru yang kosong atau membacanya di luar kelas," ujarnya Jumat (29/9/2017).
Yusri mempunyai mimpi dapat membangun gedung perpustakaan yang
lengkap dan nyaman di sekolahnya, karena selain mencari sumber ilmu
perpustakaan merupakan tempat agar siswa dapat gemar membaca. "Tanpa
buku siswa sulit akan gemar membaca, apalagi bila tidak ada buku kita
bisa bayangkan seperti apa jadinya, seperti buku cerita berjudul Si Buta
dari Gua Hantu, walau kita sudah pernah membacanya pasti suatu saat
akan lupa, itulah fungsinya perpustakaan bila lupa, kita bisa membacanya
kembali, begitu juga dengan buku-buku pelajaran," ujar dia.
Sekretaris Disdikbud Kota Bandar Lampung, Tatang Setiadi membenarkan
bahwa SMPN 33 Bandar Lampung belum mempunyai perpustakaan. Ia
mengatakan, sekolah tersebut baru berdiri pada 2016 dan akan segera
dibangun perpustakaan di sekolah tersebut. "Sekolah itu baru dua tahun
berjalan. Kami sedang upayakan untuk dapat segera dibuatkan perpustakaan
dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, tetapi juga akan dibangun
laboratoium sekolah. Sekolah baru dan sudah mempunyai perpustakaan
adalah SMPN 34 Bandar Lampung," ujar dia.
Kemudian, Kepala SMPN 34 Bandar Lampung, Sriyati Djamsari menuturkan
perpustakaan di tempatnya masih bergabung dengan ruang laboratorium dan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ia mengatakan, hal ini diakibatkan
terbatasnya gedung sekolah. "Minggu lalu pak Kadis (Disdikbud) Kota
datang melihat kondisi sekolah ini. Setelah ia meninjau, kami dimintanya
untuk membuat proposal pembangunan gedung untuk kebutuhan kekurangan
ruang belajar siswa termasuk perpustakaan di sini," kata dia.
0 comments:
Post a Comment