MELATIH KEKOMPAKAN DALAM TIM
1. Pengertian
Dalam sebuah komunitas diperlukan pengertian. Tanpa adanya pengertian
antar anggota maka komunitas itu tidak akan solid dan yang ada hanya ada
pertikaian di dalamnya. Di dalam komunitas kita harus tahu apa
watak/Karakter tiap anggota jadi kita harus menghormati mereka.
2. Jika Kamu Seorang Leader (Pemimpin)
Menurut saya sih, tidak ada leader-leaderan, karena kita maju bersama dalam komunitas. Tapi kadang kala ada yang bilang tanpa leader komunitas tidak bisa jalan, dan komunitas harus ada leader. Maka, Jika kamu seorang Leader kamu harus bijak terhadap anggota dan jangan egois. jika masukan dari anggota positif, harus dipertimbangkan dan dijalankan. Seorang leader juga harus mengetahui baik dan buruknya dalam suatu komunitas, mengetahui karakter anggota, berpikiran satu langkah lebih cepat dari yang lain, tanggung jawab komunitas harus sepenuhnya di jalankan. Demikian juga jika kalian bukan leader harus menghormati keputusan dari leader.
Menurut saya sih, tidak ada leader-leaderan, karena kita maju bersama dalam komunitas. Tapi kadang kala ada yang bilang tanpa leader komunitas tidak bisa jalan, dan komunitas harus ada leader. Maka, Jika kamu seorang Leader kamu harus bijak terhadap anggota dan jangan egois. jika masukan dari anggota positif, harus dipertimbangkan dan dijalankan. Seorang leader juga harus mengetahui baik dan buruknya dalam suatu komunitas, mengetahui karakter anggota, berpikiran satu langkah lebih cepat dari yang lain, tanggung jawab komunitas harus sepenuhnya di jalankan. Demikian juga jika kalian bukan leader harus menghormati keputusan dari leader.
3. Ketahui kelemahan dan kelebihan antar anggota.
Hal ini penting guna menentukan penugasan dan pembagian komunitas.
Idealnya masing-masing anggota saling melengkapi satu dengan yang lain
sehingga terbentuk keharmonisan dalam melakukan tugas. Sebagai team
leader Anda harus yang lebih mengetahui kelebihan dan kelemahan anggota
sehingga tugas-tugas diserahkan kepada yang ahlinya. Namun, agar
pembagian tugas lebih adil dan merata – tidak menumpuk pada satu orang,
usahakan Anda melakukan mix and match sehingga anak buah yang kurang
begitu ahli dibidang tersebut bisa ikut membantu dan belajar dari yang
lebih ahli.
4. Alokasikan waktu berkumpul bersama komunitas atau grup Anda.
Inti dari sebuah komunitas adalah kebersamaan. Maka, seringlah berkumpul
bersama anggota komunitas, bukan sekedar untuk brainstorming masalah
pekerjaan, mendiskusikan rencana serta rencana ke depan atau hal formal
lainnya, melainkan hal-hal yang bersifat personal. komunitas Anda harus
tahu dengan siapa mereka bekerja, tujuannya untuk menciptakan chemistry,
membangun kepercayaan, serta mengenal kepribadian masing-masing
individu. Semakin saling mengenal, semakin tercipta sebuah ikatan yang
erat antara mereka.
5. Ciptakan suasana keterbukaan dan bangun komunikasi yang efektif.
Kesalahpahaman sering menjadi penyebab ketidakkompakan sebuah komunitas.
Keluhan, ketidakpuasan, serta ide-ide yang tidak tersampaikan merupakan
bom waktu yang setiap saat bisa meruntuhkan sebuah komunitas. Maka,
buatlah kesepakatan dengan komunitas Anda untuk selalu membicarakan
masalah apapun di dalam komunitas. Sediakan diri Anda untuk menjadi
penengah dan pendengar saat mereka membutuhkan Anda sebagai teman
‘curhat’. Be approachable, sebab terkadang anak buah merasa segan
bercerita pada Anda dan memilih pemimpin komunitas lain yang lebih
simpatik untuk menumpahkan keluh kesah.
6. Buatlah peraturan bersama yang mengikat semua anggota komunitas.
Untuk meminimalisir gesekan, buatlah kesepakatan tidak tertulis untuk
selalu menjaga konduktivitas kerja dalam komunitas. Misalnya, jika ada
anggota yang saling berselisih harus langsung diselesaikan secara
internal, dilarang saling membicarakan di belakang, atau dilarang
bercerita masalah internal. Peraturan ini penting agar masing-masing
anggota berkomitmen dan bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan
komunitasnya.
7. Lakukan aktivitas yang dapat memotivasi dan meningkatkan kerjasama grup.
Salah satu caranya adalah melakukan outbond/outing yang bertujuan untuk
melatih kekompakan. Hal ini merupakan stimulus yang bagus, sebab dalam
game tersebut terdapat latihan problem solving, kepercayaan, kekompakan,
kemandirian, dan tanggung jawab yang sangat berguna untuk diterapkan
dalam dunia kerja.
8. Ingat-Ingat awal terbentuknya Komunitas.
Mencari komunitas yang cocok dengan kita tidaklah mudah, harus adaptasi
yang tidak memerlukan waktu yang sebentar , merintis dari awal yang
tentunya sungguh-sungguh menguras tenaga dan otak. maka ingat2lah ketika
awal kamu membuat sebuah komunitas.
9. Jangan Egois dan Sombong
Inilah yang paling sering terjadi dalam komunitas yaitu Egois!!! Merasa
dirinya paling hebat, paling pandai, punya segalanya maka bertindak
semena-mena dalam komunitas, padahal belum tentu orang yang begini lebih
baik dari anggota yang lain, koreksi diri mungkin langkah yang lebih
baik. Dan kalau udah Sukses jangan sombong, tetep rendah hati dan
bersahaja.
10. Konflik Dulu, Baru Asyik
Sayur tanpa garam kurang enak,demikian dalam komunitas kalo kita belum
ada masalah dengan anggota lain pasti ada yang kurang,maka dari itu kita
harus konflik dulu biar cadas!! Tapi bukan berarti kita sengaja konflik
dengan anggota lain. Dengan demikian kita akan mengetahui sifat anggota
lain, jika ada masalah kita cari solusinya, hal tersebut malah menjadi
pelajaran yang baik dalam komunitas. Langkah selanjutnya yaitu harus
berdamai, “peace man ^_^V”, kemudian kita saling menghargai satu sama
lain, dan bangun komunitas menjadi lebih baik.
0 comments:
Post a Comment