JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara
memanggil perwakilan Facebook Indonesia, Kamis (5/4). Pemanggilan ini
berkaitan dengan terjadinya kebocoran data sebagian pengguna Facebook ke
perusahaan pihak ketiga bernama Cambridge Analytica.
Sebanyak 1 juta data pengguna Indonesia masuk dalam total 87 juta
data pengguna Facebook global yang bocor ke Cambridge Analytica.
Cambridge Analytica merupakan konsultan politik yang digunakan Donald
Trump dalam kampanye pemenangan Pilpres Amerika Serikat pada 2016.
Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo mengutarakan sejumlah
permintaannya kepada Facebook untuk ditindaklanjuti. “Ada beberapa hal
sebagai tindak lanjut. Pertama, kami tekankan lagi semua media sosial
termasuk Facebook harus comply atau patuh dengan aturan di Indonesia,”
kata Rudiantara seusai pertemuan dengan perwakilan Facebook di Jakarta,
Kamis (5/4).
Pihak Facebook diwakili oleh Public Policy Facebook, Ruben Hattari.
Rudi meminta Facebook sesegera mungkin untuk melakukan shutdown atas
aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama kuis-kuis
personality test model Cambridge Analytica. “Itu dimatikan dulu di
Indonesia,” tegas Rudi.
Kuis kepribadian yang marak beredar di Facebook menjadi salah satu
pintu masuk pengumpulan data pribadi pengguna oleh pengembang pihak
ketiga. Data itu kemudian bisa saja disalahgunakan untuk kepentingan
tertentu, seperti yang dilakukan Cambridge Analytica.
Berikan Kesaksian
Menkominfo juga meminta hasil audit terhadap aplikasi-aplikasi yang
dikerjasamakan dengan pihak ketiga tersebut. Dari hasil audit itu akan
bisa dilihat apakah berdampak buruk pada masyarakat Indonesia atau
tidak. Menanggapi hal itu, Public Policy Facebook, Ruben Hattari,
mengatakan bakal segera menyampaikan permintaan pemerintah Indonesia itu
ke Facebook pusat.
Ia tak berjanji semuanya bisa dilaksanakan, tetapi pihaknya telah
mengambil langkah-langkah solutif. “Saya belum bisa memastikan dapat
dilaksanakan,” ujarnya. Diketahui, pada Rabu (4/4), Facebook merilis
laporan terkait jumlah pasti data pengguna yang dicuri Cambridge
Analytica.
Jika sebelumnya ditaksir 50 juta, ternyata jumlahnya mencapai 87
juta. Indonesia duduk di urutan ketiga dalam hal ini, setelah Amerika
Serikat dengan kebocoran data 70,6 juta pengguna Facebook dan Flipina
dengan kebocoran data 1,1 juta pengguna Facebook. CEO Facebook, Mark
Zuckerberg, akan memberikan kesaksian pada sidang Kongres AS pada 11
April mendatang untuk pertama kalinya.
Frank Pallone, perwakilan dari New Jersey, mengatakan kesaksian
Zuckerberg akan menjadi kesempatan yang sangat penting untuk mendapatkan
titik terang tentang masalah privasi data pengguna Facebook. “Dan
membantu semua warga Amerika menjadi lebih mengerti apa yang terjadi
dengan informasi pribadi mereka di dunia maya,” kata Frank.
0 comments:
Post a Comment