Jakarta - Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyambangi Kantor
Pengurus Pusat Muhammadiyah dalam acara Halaqah Kebangsaan.
Dalam kesempatan itu, Airlangga mengapresiasi metode pembangunan
sumber daya manusia (SDM) yang merupakan bagian dari keunggulan
Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.
Menurut Airlangga Hartarto, pola pengembangunan SDM di Muhammadiyah
ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pusat pendidikan ini sudah ada
sejak masa kolonial mulai dari taman kanak-kanak (TK) sampai dengan
perguruan tinggi.
Hal tersebut, lanjut Airlangga, sejalan dengan program pemerintah
yang sedang concern dalam pengembangan SDM dalam menyambut revolusi
industri 4.0.
Pembangunan SDM ini sangat diperlukan untuk membangun sistem produksi
yang inovatif dan berkelanjutan. “Salah satu keunggulan dari
Muhammadiyah yaitu mempunyai pendidikan yang kuat.
Itu terlihat dari 15 persen lulusan perguruan tinggi di Indonesia
berasal dari Universitas Muhammadiyah,” ujar Airlangga Hartarto, di
Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Kamis (12/4).
Menjaga Netralitas
Menanggapi hal tesebut, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir,
menegaskan, Halaqah Kebangsaan yang bertujuan untuk memperkuat
demokrasi, membangun idealisme, dan kemajuan bangsa tersebut diadakan
untuk menyatukan nilai-nilai dasar keindonesiaan untuk diimplementasikan
dalam kehidupan bernegara.
Untuk itu, Haedar menyatakan Muhammadiyah sebagai salah satu kekuatan
nasional akan tetap memberikan harapan positif dalam proses
demokratisasi mewujudkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan dan
keadilan bangsa.
Selain itu, ia berkomitmen untuk menjaga netralitas dalam kontestasi
politik sebagai ikhtiar politik Muhammadiyah menjadikan rakyat sebagai
pemilik kedaulatan tertinggi.
“Kontestasi politik harus tetap dalam koridor konstitusi dan jangan sampai memecah belah keutuhan bangsa,” harap Haedar.
Sementara itu, Ketum PAN, Zulkifli Hasan, mengapresiasi PP
Muhammdiyah yang telah mengadakan Halaqah Kebangsaan di tengah-tengah
tahun politik yang sedang memanas.
Ia berharap, dengan adanya acara tersebut, semua kembali ke arah cita-cita bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, ia meminta kebersamaan, saling menghormati, dan
menjaga yang dimiliki masyarakat Indonesia jangan sampai terpecah hanya
karena pemilu.
“Kontestasi pemilu hal biasa karena sudah sering kita jalani setiap
lima tahun. Jangan sampai kita terpecah karena merah putih kita kan
sama,” pungkas Zulhasan.
0 comments:
Post a Comment