SERANG, (KB).- Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an
(MTQ) provinsi Banten ke 15 yang akan dilaksanakan pada 16 April digelar
tanpa adanya pawai ta’aruf.
Keputusan tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengurangi
hal-hal yang bersifat seremonial dan lebih kepada substansi MTQ itu
sendiri. Karena MTQ merupakan salah satu moment untuk syiar Islam,
memupuk ukhuwah islamiyah dan juga mencari bibit-bibit para Tahfidz
Al-qur’an.
Hal tersebut dikatakan ketua umum Lembaga Pelatihan Tahfidz Al-Qur’an
(LPTQ) yang juga merupakan Sekda Banten, Ranta Soeharta saat konferensi
Pers di aula Media Center LPTQ di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug,
Kota Serang.
Ia mengatakan bahwa pada pembukaan nya nanti akan diawali dengan
istighosah dan khatam Al-Qur’an. Pelaksanaanya sendii akan terpusat di
KP3B, Curug, Kota Serang.
“Tolong diinformasikan kepada masyarakat bahwa Senin, (16/4/2018)
pukul 19.30 WIB pembukaan MTQ Banten di masjid KP3B ini dengan suasana
yang sederhana,” ujar Ranta saat Konferensi Pers di aula media center
LPTQ di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Jum’at
(13/4/2018).
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya mempunyai misi untuk mempertahankan
gelar juara umum pada MTQ Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada tahun ini
MTQ tingkat nasional akan dilangsungkan di Provinsi Sumatera Utara.
“Nanti ada MTQ Nasional yang akan dilaksanakan di Sumatera Utara dan
insya Allah kita akan hadir di sana dan tugas kita adalah untuk
mempertahankan juara umum di NTB,” ucapnya.
Senada dikatakan Ketua harian LPTQ, Prof, KH. syibli Syarjaya
mengatakan bahwa MTQ Provinsi Banten ke 15 yang akan dilaksanakan pada
16-19 April ini akan fokus pada pelaksanaan MTQ nya.
“Kita ingin fokus pada pelaksanaan MTQ nya jadi itu kan hanya seremonial dan kita ingin fokus pada pelaksanaan MTQ,” katanya.
Untuk cabang dan golongan yang akan dilombakan menurutnya tidak
berkurang dari MTQ sebelumnya yakni sebanyak 8 cabang dan 25 golongan
dengan 12 venue di KP3B dan 1 venue di geung Korpri, Boru.
Untuk peserta sendiri menurutnya setiap kabupaten/kota seharusnya
mengirimkan 58 orang peserta dengab total 464. Tetapi hingga deadline
waktu pendaftaran ada beberapa kabupaten/kota yang masih kurang sehingga
jumlah terakhir peserta ada 444.
“Kota Cilegon kurang 8, Kabupaten Lebak kurang 6, Kota Serang kurang 5, KotaTangerang kurang 1,” ucapnya.
Untuk menghindari adanya peaerta sewaan. Saat ini pihaknya sudah
melakukan kerjasama dengan Dukcapil dan sudah menggunakan teknologi
E-MTQ.
“Jadi sekarang Insya Allah saya bisa menyatakan 100% adalah warga Banten,” tuturnya.
Ketua Pelaksana MTQ ke 15 tingkat Provinsi Banten, Prof, Soleh
Hidayat mengatakan bahwa dengan teknologi E-MTQ itu akan terhindar
adanya manipulasi umur dan peserta sewaan.
“Kita dengan melakukan E-MTQ berbasis daring online ini merupakan
sebuah ikhtiar untuk menghindari manipulasi usia dan sebagainya,”
ujarnya.
0 comments:
Post a Comment