
SERANG – Debat pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota
Serang putaran kedua berlangsung di Hotel Horison Ultima Ratu Serang,
Kota Serang, Jumat (25/5) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Dari tiga pasang calon (paslon), calon wakil walikota dari nomor urut
tiga, Subadri Usuludin tidak dapat hadir karena sedang menjalankan
ibadah umrah. Debat putaran kedua ini mengusung tema ‘Pemberdayaan
Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat’.
Saat debat seperti sebelumnya sesuai urutan satu per satu paslon
menaiki podium. Secara bergantian baik paslon nomor urut satu Vera
Nurlaela-Nurhasan, nomor urut dua Samsul Hidayat-Rohman, dan Syafrudin
menyampaikan visi misinya jika terpilih sebagai walikota dan waliKota
Serang. Secara umum, ketiga paslon memaparkan solusi-solusi dari
permasalahan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Mulai
dari pengentasan kemiskinan, pengangguran, hingga pengelolaan sumber
daya alam.
“Sesuai dengan tema pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat, misi kami mempunyai tujuan untuk meningkat jenis dan peluang
kerja. Pemerintah dan warga harus saling mengambil inisiatif.
Pemerintah menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar calon
walikota Vera Nurlaela.
“Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Indikatornya dengan
menjaga stabilitas sosial, pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Kami
akan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat dengan upaya promotif.
Menumbuhkan industri kreatif, pengoptimalan pasar di setiap kecamatan,”
ujar Samsul Hidayat, calon walikota nomor urut dua.
Giliran paslon nomor urut tiga. Calon walikota Syafrudin memaparkan
persoalan angka kemiskinan yang saat ini di atas lima persen. Kemudian
masalah pengangguran, anak jalanan, dan pengemis. “Sementara untuk
permasalahan infrastruktur, banyak yang harus ditangani dan diperbaiki.
Kemacetan Trondol belum teratasi. Kami mengusung misi membangun
peradaban daerah,” tuturnya.
Hingga memasuki sesi akhir, secara bergantian paslon memberikan pertanyaan, sanggahan, dan jawabannya kepada paslon lainnya.
Kepada paslon nomor urut dua, paslon nomor urut satu mempertanyakan
cara mengentaskan pengangguran di Kota Serang selama lima tahun jika
memimpin. “Kita akan membangun sentra-sentra UKM, industri kreatif, dan
melatih pengusaha baru. Agar penuh kreativitas, kemudian membuka Bank
Perkreditan Rakyat Syariah sebagai solusi mengatasi bank keliling,” ujar
Rohman.
Giliran paslon nomor dua bertanya ke paslon nomor tiga. Samsul
mempertanyakan cara mempercepat laju ekonomi di Kota Serang. “Jika kami
terpilih, kami akan merangkul pengusaha yang ada. Saya kira memang benar
di Kota Serang pengusaha harus terlibat agar pertumbuhan ekonomi tidak
liar agar Kota Serang memiliki daya saing,” ucapnya.
Saatnya paslon nomor tiga yang bertanya ke paslon nomor satu. Vera
mendapat pertanyaan dari Syafrudin tentang cara mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam untuk memajukan Kota Serang. “Berbicara
menggali sumber daya alam di kecamatan, kami mencanangkan agar di
Kasemen menjadi lahan pertanian. Menjadi lumbung padi Kota Serang.
Kemudian mengembangkan wisata alam. Bukan hanya SDA, tapi juga SDM,”
tuturnya.
Debat putaran kedua berakhir dengan tertib. Pihak keamanan
mempersilakan massa pendukung masing-masing agar keluar dari ruangan
secara bertahap dan teratur.
Pantauan Radar Banten, massa pendukung dari ketiga paslon
tampak berbondong-bondong hadir. Lahan parkir hotel tersebut tidak dapat
menampung kendaraan. Lantaran itu, petugas kepolisian dan tentara yang
mengamankan jalannya debat, mengalihkan massa untuk memarkirkan
kendaraannya di bahu jalan.
Namun, tidak seluruh massa dapat masuk ke ruangan debat. Karena
jumlahnya terbatas, hanya yang mengenakan kartu identitas khusus saja
yang diperkenankan. Itu pun wajib dilakukan pemeriksaan superketat.
Jaket, tas, diperiksa oleh petugas. Korek api harus rela ditinggalkan di
luar.
Awal acara, jalannya debat sulit dikendalikan lantaran massa pendukung masing-masing beradu keras menyampaikan yel-yelnya.
0 comments:
Post a Comment