![]() |
| Periksa Bus - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) bersama petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta memeriksa kelaikan bus saat meninjau kesiapan sarana dan prasarana jelang angkutan Lebaran, di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Minggu (3/6). |
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan
pihaknya tidak akan memberikan kompromi bila masih kedapatan bus Antar
Kota Antar Provinsi (AKAP) yang digunakan untuk angkutan mudik Lebaran
tidak mengikuti uji layak.
Budi menegaskan armada bus yang tidak lulus akan dikandangkan. “Apabila ada bus yang tidak lulus, ya enggak bisa jalan.
Saya sudah kirim surat kepada kapolres-kapolres melalui kapolda dan
pemda-pemda untuk melakukan razia, bagi (bus) yang tidak melakukan ramp
check tidak boleh beroperasi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi saat meninjau Terminal Pulo Gebang,
Cakung, Jakarta Timur, Minggu (3/6) Ketegasan ini, menurutnya, harus
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat dipercaya
oleh masyarakat. Sampai saat ini, perusahaan otobus yang mulai
meningkatkan pelayannanya baru sekitar 30–40 persen.
“Ya kira-kira 30 sampai 40 persen PO bus sudah bagus, sementara yang lain belum sadar untuk improve dirinya,” kata Budi.
Budi menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk mempercepat uji
kelayakan terhadap bus armada angkutan mudik dan balik Lebaran 2018.
Pasalnya, jumlah bus umum yang sudah diuji kelaikannya baru 50 persen
dari total armada.
“Masih ada seminggu lagi sebelum puncak mudik, dan saya minta sudah
mencapai minimal 80 persen yang sudah diuji kelaikan busnya,” kata
Menhub.
Menhub mengingatkan uji kelaikan bus penting dilakukan untuk
memastikan seluruh perlengkapan bus dalam kondisi berfungsi sehingga
aman untuk berjalan.
Uji kelaikan antara lain mencakup pemeriksaan rem, ban, lampu, wiper
(penghapus air kaca), serta mesin. Selain bus yang diuji, pengemudi juga
harus diuji kondisinya apakah dalam kondisi prima untuk mengemudi atau
tidak.
Bus dan sopir yang tidak laik jalan, maka tidak boleh beroperasi. Ia
menambahkan sampai saat ini bus merupakan salah satu moda transportasi
yang masih banyak digunakan masyarakat. “Tadi, saya tanyai seorang
pelanggan setia bus.
Dia mengatakan kalau naik bus bisa berhenti di depan rumah, jadi tidak perlu ongkos lagi,” kata Menhub.
Sistem “Online”
Mengenai tarif bus, Budi mengatakan sudah berjalan dengan baik dan
tidak ada yang menjual dengan harga lebih dari 10 persen dari harga
normal.
Hal yang mungkin perlu dipikirkan dalam angkutan bus untuk masa
mendatang, kata Menhub, adalah penjualan tiket melalui sistem online.
Sistem online itu akan semakin mempermudah masyarakat untuk mendapatkan
tiket bus.
Menhub menambahkan dibandingkan tahun lalu, jumlah unit bus saat ini
semakin bertambah. “Saya mengecek ke sini (Pulo Gebang) untuk memastikan
bus kita tambah bagus. Kemajuanya jumlah bus kita sekarang 140.000
unit, tahun lalu baru 10.000 unit,” ujarnya.
Dia memaparkan Kementerian Perhubungan memang sedang menggenjot
peningkatkan pelayanan angkutan bus. Tujuannya untuk menekan laju
penggunaan angkutan pribadi.
“Memang kami ingin melakukan peningkatan level of service bus angkutan umum untuk menekan angkutan individu,” katanya.
Ia mengimbau masyakat untuk tidak menggunakan sepeda motor, mengingat
tingginya risiko kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data tahun lalu,
Budi menjelaskan 70 persen kecelakaan yang terjadi didominasi oleh
sepeda motor.







0 comments:
Post a Comment