Tuesday, 5 June 2018

Lindungi Petani Nasional dengan Kenaikan Tarif Impor

 Lindungi Petani Nasional dengan Kenaikan Tarif Impor
JAKARTA - Proteksionisme dinilai sudah menjadi kenyataan, bukan sekadar ancaman. Ini terjadi seiring dengan perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang kini meluas ke belahan dunia lain, seperti Uni Eropa, Kanada, Meksiko, dan Jepang.
Untuk itu, Indonesia perlu segera mengantisipasi agar tidak dijadikan target pasar produk ekspor limpahan dari pasar AS, sehingga semakin menekan nasib petani dan produsen nasional.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menaikkan tarif impor, terutama pangan dan barang konsumsi, sesuai dengan tingkat subsidi yang diberikan negara eksportir kepada petani dan produsen mereka.
Pengamat pertanian dari UPN Veteran Jatim, Surabaya, Zainal Abidin, mengatakan sebagai negara berkembang, Indonesia layak untuk mempertimbangkan penerapan tarif impor, terutama produk pangan, sebagai antisipasi meluasnya perang dagang kelompok negara maju.
Sebab bila hanya berdiam diri, Indonesia akan semakin terpuruk dalam praktik proteksionisme global yang makin meluas.
“Perang tarif impor memang merugikan semua pihak, tapi kalau kita diam saja, akan makin runyam.
Terbukti, pertumbuhan dari perdagangan bebas selama ini adalah pertumbuhan yang memiskinkan kelompok negara berkembang, termasuk Indonesia,” ungkap Zainal, ketika dihubungi, Selasa (5/6).
Sebaliknya, lanjut dia, yang menikmati keuntungan adalah negara maju dengan teknologi tinggi sehingga efisien dalam produksi dan punya daya saing. “Mereka menyubsidi petaninya, sedangkan kita tidak.
Maka pemerintah layak menyiapkan langkah counter. Jangan sampai kepentingan nasional dikorbankan,” ujar dia.
Menurut Zainal, di bidang perdagangan Indonesia patut mencontoh kebijakan tegas Presiden AS, Donald Trump, yang akan menerapkan tarif impor tinggi untuk mengatasi defisit perdagangan dengan Tiongkok, dan negara-negara lain.
Sebaliknya, pejabat Indonesia justru gemar mengimpor dengan alasan untuk menekankan inflasi.
“Sekarang terbukti, impor dalam kondisi rupiah tertekan justru memicu inflasi akibat kenaikan harga barang impor,” papar dia.
Sebenarnya, berbagai kalangan sudah bertahun-tahun mengingatkan untuk mengurangi impor pemerintah mesti meningkatkan tarif impor pangan hingga 33 persen.
Angka ini sesuai dengan rata-rata tarif subsidi negara eksportir kepada petani dan pengusaha mereka.
“Pendapatan dari tarif impor, untuk subsidi silang bagi pengembangan sektor produktif. Gunakan tarif untuk lindungi petani nasional.
Devisa kita yang terbatas jangan dihamburkan untuk petani asing, lewat impor pangan secara masif. Ini sudah berlangsung belasan tahun, bukan tiba-tiba,” tukas dia.
Hal senada dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ), Rahmi Hertanti. Rahmi menyarankan apabila Indonesia berniat menaikkan tarif impor pangan dan barang konsumen,
harus diimbangi dengan penguatan produksi substitusi produk impor yang mencukupi kebutuhan dalam negeri, baik konsumen maupun industri.
Hilirisasi Pertanian
Zainal menambahkan, selain mempertimbangkan tarif impor pangan, pemerintah juga harus memacu hilirisasi pertanian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bisa bersaing di pasar ekspor.
Menurut dia, pasar Indonesia sangat besar, dan komoditas yang dihasilkan juga berharga, seperti kakao, kelapa sawit, teh, kopi.
Tapi semuanya hanya diekspor mentah, sehingga petani dan kehidupan di perdesaan dari tahun 1970-an sampai sekarang tidak berubah, tetap miskin.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengemukakan proteksionisme dari sisi perdagangan yang menyebabkan risiko terhadap ekonomi dunia sudah bukan lagi ancaman, melainkan sudah menjadi kenyataan.
“Dalam beberapa pekan terakhir di G7 ini sudah ada perpecahan antara AS dan negara G lainnya. Dengan demikian, ancaman proteksionsime bukan lagi ancaman, tapi sudah jadi realita,” kata dia, Senin (4/6).
Selain dalam konteks perdagangan, ekonomi Tiongkok juga akan mengalami rebalancing sehingga ekonominya akan memberat. Sementara itu, pasar keuangan sudah terkena imbas dari kenaikan suku bunga acuan The Fed. 
Share:

0 comments:

Post a Comment

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

SELAMAT HARI JADI KOTA TANGSEL

SELAMAT HARI JADI KOTA  TANGSEL

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support