Jakarta – Pendiri lembaga survei Indodata Danis Tri
Saputra Wibowo mengatakan bahwa perkara lembaga survei didanai oleh
partai politik bukan berarti hasil surveinya harus memihak ke sana.
Kalau surveinya kurang bagus, disampaikan kurang bagus. Baru kemudian
diajukanlah rekomendasi mengenai apa saja yang bisa dilakukan supaya
hasil survei berikutnya lebih baik. Selepas itu, urusan ada di tangan
partai politik.
“Mengubah angka-angka hasil survei tidak akan
memberi keuntungan apapun. Jadi, buat apa memanipulasi hasil survei
hanya demi menyenangkan pihak yang mendanai. Dalam survei politik,
misalnya, saya selalu mengatakan bahwa bandwagon effect survey itu
mitos, tidak pernah terjadi,” kata Danis dikutip dari keterangan
tertulisnya, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Menurutnya, dewasa ini
masyarakat sudah sangat cerdas. Survei sangat penting dalam segala
bidang kehidupan, bahkan bukan hanya dalam bidang politik semata.
“Saat
ini masyarakat Indonesia itu sebetulnya sudah sangat cerdas, tetapi
mudah lupa. Nah, tugas kita sangat mudah, tinggal mengingatkan mereka
untuk terus lebih peduli lagi terhadap nasib bangsanya. Karena itu,
survei sangat penting, dalam segala bidang kehidupan, bukan hanya dalam
politik. Hanya saja, banyak yang belum paham kalau survei itu adalah
netral dan ilmiah,” kata pria kelahiran Bandung ini.
Indonesia
memiliki banyak lembaga survei politik. Di media massa, sudah banyak
lembaga-lembaga survei nasional yang malang melintang dari pemberitaan
dan aktivitas survei lainnya. Di antara lembaga survei yang sudah
ternama itu seperti LSI Denny JA, Indo Barometer, Poltracking, Charta
Politika, PolMark, SMRC dan lain sebagainya.
0 comments:
Post a Comment