JAKARTA - Facebook hari ini mengumumkan pemenang
dari program Facebook Community Leadership. Facebook telah menerima
lebih dari 6.000 pendaftaran, dan 115 orang telah terpilih sebagai
community leaders in residence, fellow atau youth participants.
Di Indonesia, Maureen Hitipeuw (Single Moms Indonesia) dan Septi
Peni Wulandani (Institut Ibu Profesional) mendapatkan penghargaan
kategori Fellowship dari Facebook.
Selain pendanaan, komunitas yang masuk dalam program Facebook
Community Leadership juga akan mendapatkan pelatihan, bimbingan, dan
pengarahan dari Facebook.
Tahun depan, mereka juga berkesempatan mengunjungi kantor pusat
Facebook di Menlo Park untuk bekerjasama dengan tim Facebook yang akan
membantu mereka mengembangkan inisiatif komunitas mereka masing-masing.
“Kami merasa terhormat karena setiap hari banyak orang dari
penjuru Indonesia menggunakan platform kami untuk saling mendukung satu
sama lain dan membangun komunitas. Para pemimpin komunitas kami bekerja
tanpa mengenal lelah untuk mewujudkan hal tersebut, baik itu dengan
menyelenggarakan kelompok dukungan bagi para ibu, atau menjadi inisiator
gerakan amal. Maureen Hitipeuw dan Septi Peni Wulandani adalah dua
contoh pemimpin komunitas tersebut, dan kami sangat bangga mereka dapat
mewakili Indonesia dalam program Facebook Community Leadership," kata
Sri Widowati, Facebook Country Director - Indonesia.
Lebih dari 1 miliar orang menggunakan Facebook Grup setiap
bulannya. Facebook Grup telah membantu banyak orang dalam upaya mereka
membangun komunitas yang aman dan saling mendukung satu sama lain, serta
mengembangkan lebih jauh komunitas yang sudah ada.
Para pemimpin komunitas memegang peranan penting karena berkat
semangat dan dedikasi merekalah komunitas yang mereka buat menjadi kuat.
Program Facebook Community Leadership dirancang untuk memberdayakan
para pemimpin komunitas di seluruh dunia.
Single Moms Indonesia (Maureen Hitipeuw)
Komunitas ini lahir sebagai jawaban atas kebutuhan akan tempat
yang aman, serta memberikan dukungan kepada ibu tunggal di seluruh
Indonesia. Menjadi ibu tunggal di negara yang menganut paham patriarki
seperti Indonesia merupakan tantangan yang besar.
Dalam komunitas ini, mereka bukan hanya bertujuan untuk memberikan
tempat berlindung yang aman bagi para single moms (baik itu karena
perceraian, kematian, atau karena pilihan), tetapi juga untuk
menginspirasi para anggota kami dalam menjalani hidup mereka dengan
maksimal dan menjadi versi terbaik dari diri mereka, terlepas keadaan
apa pun yang sedang mereka hadapi.
Selain memberikan dukungan emosional dan mental, anggota
komunitas juga berusaha mendapatkan lebih banyak bantuan dari para ahli
untuk memperkaya pengetahuan mereka, misalnya melalui diskusi, pelatihan
dan pendidikan.
Institut Ibu Profesional (Septi Peni Wulandani)
Berawal dari sebuah kepedulian bahwa perempuan itu adalah tiang
negara, pendidik generasi bangsa, tetapi tidak pernah disiapkan
pendidikannya dengan baik. Tidak ada sekolah untuk para calon ibu,
sehingga peran ibu dijalankan dengan ala kadarnya (taken for granted).
Untuk itulah muncul inisiatif membuat komunitas Ibu Profesional,
yaitu forum belajar untuk para ibu dan calon ibu yang ingin meningkatkan
kualitas dirinya sebagai perempuan, sebagai ibu dan sebagai istri.
Tahun 2011 dimulai dengan kegiatan offline dari 1 ibu, berkembang
menjadi 100 ibu di akhir tahun 2011. Memasuki tahun 2012 kami mulai
membuat website www.ibuprofesional.com dan Facebook Page Institut Ibu
Profesional.
Ibu-ibu mulai memposting pembelajarannya di Facebook Page dan
website. Tercatat pada akhir 2012, ada 3.000 ibu yang tergabung di
komunitas. Tahun berikutnya, dimulai menggunakan perkuliahan secara
terstruktur via WhatsApp Grup. Sampai hari ini tercatat 18.435 ibu yang
menjadi peserta perkuliahan dan 37.000 di Facebook Page.
(ahl)







0 comments:
Post a Comment