JAKARTA – Jelang upacara penutupan (closing ceremony) Asian Games
2018 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
Senayan Jakarta, Minggu (2/9), sejumlah persiapan mulai dilakukan.
Dari pantauan di SUGBK, Jumat (31/8), panitia Asian Games 2018,
INASGOC, mulai menata panggung yang akan menjadi pentas penampilan
sejumlah artis Asia dan lokal Indonesia.
Selain dihadiri Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan
sejumlah pejabat, penutupan Asian Games 2018 juga akan hadir pebisnis
ecommerce terbesar di Tiongkok sekaligus pemilik Alibaba Group, Jack Ma.
Direktur Opening and Ceremony Indonesia Asian Games 2018 Organizing
Committee (INASGOC), Hesti Purba, mengatakan konsep closing ceremony
Asian Games 2018 adalah kebahagiaan dan persahabatan bertemakan
milenial.
Lebih lanjut, Hesti yang ditemui di sela-sela kesibukannya di SUGBK
menjelaskan konsep persahabatan bertujuan mendekatkan hubungan para
atlet yang telah bertanding.
“Acara penutupan akan lebih mengarah kepada selebrasi atau perayaan.
Akan ada kemeriahan dan sukacita. Acara ini memang kita persembahkan
untuk para atlet,” ujar Hesti.
Tak seperti upacara pembukaan yang menggunakan panggung kolosal
bertemakan alam Nusantara dengan pulau, gunung, dan lautan, untuk acara
penutupan tak akan semegah itu.
“Yang pasti, kami siapkan untuk menciptakan suasana lebih
menyenangkan dan bersahabat. Pada closing ceremony nanti memadukan
konsep kultur Indonesia, Tiongkok, India, dan Korea,” sambungnya.
“Untuk penutupan lebih pada bagaimana atlet menjalin persahabatan.
Acaranya juga diisi konser musik yang bernuansa milenial dan anak muda,”
tandasnya.
Selain acara hiburan, pada upacara penutupan juga akan dilakukan
penyerahan bendera dan obor Asian Games dari Indonesia kepada China
(otoritas Kota Hanzhou) yang akan menjadi tuan rumah Asian Games
berikutnya pada tahun 2022.
Sampai Jumat sore, tiket upacara penutupan telah habis terjual.
Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena dapat tetap menyaksikan
acara penutupan di area sekitar SUGBK.
Posisi Indonesia sendiri hingga jelang penutupan masih berada di
peringkat empat klasemen sementara dengan 30 emas, 23 perak, dan 40
perunggu.
Di bawah Tiongkok yang mengemas 116 emas, 81 perak, 60 perunggu,
Jepang 66 emas, 50 perak, 70 perunggu, dan Korea Selatan 43 emas, 54
perak, 62 perunggu.
Tatap Olimpiade
Sementara itu, Ketua INASGOC, Erick Thohir, menjelaskan, animo
masyarakat dapat menjadi indikator suksesnya perhelatan Asian Games
2018. Kesuksesan itu, menurutnya, bisa menjadi modal untuk menggelar
Olimpiade.
IOC memang tengah memantau secara langsung. Pemantauan itu dilakukan
dengan rahasia tanpa diketahui INASGOC atau pihak mana pun di Indonesia.
“Mereka mau ke mana, meninjau apa, kita tidak tahu dan tidak diberi
tahu. Mereka tidak boleh didampingi dan tidak menginap di hotel, mereka
bergabung di wisma atlet,” jelas Erick.
“Kalau (menurut) saya sudah pantas Indonesia mendapatkan Olimpiade,
Belum tahu (apakah Indonesia dipilih mengggelar Olimpiade),” ujar Erick.
ben/S-1
0 comments:
Post a Comment