![]() |
Arief Budiman |
JAKARTA-Belakangan ramai diperbincangkan soal kotak suara berbahan dasar karton kedap air.
Menurut Ketua KPU RI, Arief Budiman kotak suara berbahan karton kedap air bukanlah hal baru di Pemilu Indonesia.
Jadi kotak suara berbahan karton kedap air ini sudah digunakan sejak Pemilu 2014, Pilkada 2015, 2017 dan 2018," ucap Arief Budiman, Sabtu (15/12/2018) di Hotel Menara Peninsula.
Selama ini, lanjut dia, tidak ada laporan di lapangan yang menyatakan pemilihan terganggu karena menggunakan kotak suara berbahan karton kedap air.
Lanjut Arief Budiman menceritakan awal mula penggunaan kotak suara berbahan karton kedap air. Menurutnya beberapa negara lain sudah menggunakan kotak suara tersebut.
"Kami sudah memutuskan sejak beberapa tahun lalu untuk mengganti
penggunaan kota suara berbahan aluminium dengan karton kedapp air. Itu
juga karena kami melihat banyak negara pemilunya mengunakan kotak suara bahan karton. Itu tidak jadi masalah dan harganya relatif jauh lebih murah dibanding aluminium," tegasnya.
Selain itu, kondisi internal KPU dimana banyak kantor KPU di
Kabupaten Kota yang nyatanya belum memiliki kantor sendiri. Sehingga
untuk menyimpan kotak suara, mereka harus menyewa gudang.
"Biaya sewa gudang terus meningkat, kotak suara
harus disimpan untuk pemilu selanjutnya. Kalau pakai alumunium kita
harus biayai orang untuk merakit kembali, pasang baut," imbuhnya.
Arief Budiman menambahkan detail soal kotak suara juga telah diperhitungkan. Kekuatan kotak suara dan bagian sisinya yang harus transparan sudah terjamin.
Kotak itu mamppu menahan tubuh saya. Kami
benar-benar ukur berat dan volumenya. Hal-hal detail sudah kami
perhitungkan," tambahnya.
0 comments:
Post a Comment