![]() |
Bencana pergeseran tanah terjadi di Kampung Jampang Cikuning dan Kampung Jampang Neglasari, RT 01 dan 02/ Rw 09, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak |
LEBAK – Bencana pergeseran
tanah terjadi di Kampung Jampang Cikuning dan Kampung Jampang Neglasari
RT 01 dan 02 RW 09, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Ada sebanyak 102 rumah yang mengalami rusak ringan dan rusak berat
serta 2 rumah yang hancur.
Ubay, Ketua RT setempat mengatakan
pergeseran tanah mengakibatkan sejumlah bangunan rusak dengan kategori
sedang dan berat. Terdapat rumah yang sebagian ruanganya ambruk tapi
memang sengaja dilakukan pemiliknya untuk mengantisipasi bahaya.
“Ada juga rumah warga yang roboh dalam
artian dirobohkan sengaja karena kondisinya sudah tidak mungkin untuk
bisa ditempati lagi. Kalau dibiarkan takut saat malam terjadi pergeseran
tanah warga yang sedang tidur mengalami hal-hal yang tidak kita
inginkan,” kata ubay Sabtu (9/2/2019).Sementara itu Ikah (53) warga Kampung
Jampang Kuning, mengungkapkan dirinya bersama warga lainnya merasa takut
bila terjadi hujan. Sebab, di saat hujan inilah pergeseran tanah itu
terjadi.
“Pergeseran tanah tersebut berasa jika saat
hujan, makanya kalau hujan tiba kita mengungsi ke rumah tetangga yang
lebih aman,” ungkapnya.
Ikah berharap pemerintah bisa memantau dan
memberikan bantuan kepada warga Kampung Jampang Kuning dan Neglasari
yang terkena dampak pergeseran tanah.
“Kalau mau direlokasikan ya kami mah siap aja asal tempatnya jangan jauh-jauh dari Desa Sudamanik,” harapnya.
Heni (46), salah seorang warga Kampung
Jampang Neglasari, mengatakan sebelum kejadian, seluruh warga sedang
berada di rumahnya masing-masing. Setelah struktur tanah bergerak dan
mengalami pergesaran, maka seluruh warga berhamburan meninggalkan
rumahnya.
“Pada saat terjadi pergesaran tanah, ada beberapa lokasi tanah yang retak-retak,” ujar Heni.
Ditambahkannya, khawatir susulan bencana
pergeseran tanah akan terjadi lagi, hingga kini warga masih merasa
ketakutan. Bahkan, selang beberapa jam setelah kejadian, banyak warga
yang tidak bisa tidur pulas di kediamannya.
“Kami khawatir tanah di kampung kami masih labil, sehingga bencana alam pergeseran tanah terjadi lagi,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment