SERANG-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang
mencatat sejak Januari hingga Februari 2019, total pencari kerja
(Pencaker) mencapai 4.784 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 625 orang
sudah difasilitasi untuk ikut rekrutmen tenaga kerja di perusahaan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) pada
Disnakertrans Kabupaten Serang Ugun Gurmilang mengatakan, sampai hari
ini (kemarin) sudah ada 4.784 orang pencaker yang terdata di dinasnya.
“Itu tersebar dari semua kecamatan se-Kabupaten Serang. Periode
Januari hingga Februari. Macam-macam ada lulusan SMK, SMA, bahkan SMP,”
katanya kepada Kabar Banten, Selasa (26/2/2019).
Ia menjelaskan, dari 4.784 orang yang sudah ikut rekrutmen di
perusahaan yang difasilitasi oleh dinasnya ada 625 orang. Namun, dari
jumlah tersebut, belum semua perusahaan melaporkan hasil rekrutmennya.
“Yang sudah bekerja ada sekitar 196 orang, karena baru awal tahun,”
ujarnya.
Selama ini, ucap dia, perusahaan sudah banyak yang melaporkan
kebutuhan tenaga kerjanya. Oleh karena itu, pihaknya hanya tinggal
memfasilitasi untuk dilakukan rekrutmen.
“Yang 625 itu yang kami informasikan ke perusahaan, seperti kemarin
hampir 300 orang di kantor kami difasilitasi tempat dengan salah satu
perusahaan. Ke depan ada lagi kebutuhan dan kami sampaikan, agar
perusahaan cari pencaker dari data kami,” tuturnya.
Masih sedikitnya yang berhasil direkrut, menurut dia, dikarenakan
tidak semua perusahaan membutuhkan karyawan atau tenaga kerja di bulan
ini. Ada juga beberapa perusahaan yang mulai rekrutmen pada Maret hingga
April. “Tapi, rekapan akhir tahun ada di Desember. Tapi, sekarang
(pencaker) sudah dikirim beberapa ke perusahaan,” katanya.
Disinggung terkait upaya lain untuk mengurangi jumlah pengangguran
dan pencaker, dia mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh
dinasnya. Pertama, melalui kewirausahaan, kedua pelatihan, dan ketiga
kerja sama dengan provinsi.
Ia berharap, melalui program yang gencar dilakukan kepada pencaker dan perusahaan bisa disambut baik semua pihak.
“Kami mempersiapkan pengangguran punya skill, terus program SDC
(Skill Development Center), kami monitoring, jadi tiap perusahaan harus
lapor ke dinas lokernya. Jadi kita melaporkan ke perusahaan berdasarkan
kartu kuning (pencakernya), jadi sinkron,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment