JAKARTA – Pengawasan ketat dilakukan Pemprov DKI
terhadap kawasan yang terdapat Moda Raya Terpadu (MRT), Light Rail
Transit (LRT) dan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). Langkah
ini dilakukan sebagai antisipasi genangan dan banjir yang diprediksi
akan terjadi pada puncak musim hujan pada bulan ini.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Teguh Hendrawan, mengungkapkan
kawasan yang terdapat proyek tersebut merupakan daerah paling rawan
tergenang. Lantaran pihak kontraktor tak menyediakan drainase yang
sesuai dengan prosedur.
Alhasil, derasnya air hujan tak mampu terserap secara maksimal karena
saluran air yang buruk. Pihaknya menyediakan mesin pompa, tapi ia tidak
menyebut berapa jumlah pompa yang ditaruh di sana.
“Memantau, menjaga, mengawasi dan langsung turun ke lokasi terdampak.
Utamanya yang ada pembangunan LRT, MRT dan ruas jalan Tol Becakayu,”
kata Teguh, Minggu (3/2).
Teguh menambahkan, pihaknya memiliki petugas yang disebar di 44
kecamatan. Setiap wilayah jumlah personelnya paling sedikit berjumlah 60
orang. Mereka difungsikan untuk memberi tindakan cepat agar banjir tak
meluas ke daerah lain. Salah satu contohnya, yakni membuat tanggul
sementara dengan tumpukan pasir yang dimasukkan ke dalam karung, bila
ditemukn ada tanggul yang jebol.
“Sekarang di 44 kecamatan se-DKI Jakarta, paling sedikit ada 60
satgas. Jumlah maksimal ada 120 satgas, disesuaikan dengan luas
wilayah,” tuturnya.
Teguh memastikan, penanganan banjir yang dilakukan pihaknya lebih
baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan
genangan air yang muncul pada beberapa hari yang lalu tidak memakan
waktu yang lama. “Bahwa penanganan banjir, genangan DKI jauh lebih baik
dibanding tahun sebelumnya. Dan genangan itupun tidak sampai berhari
hari. Maksimal 3 jam,” ujarnya.







0 comments:
Post a Comment