CILEGON, (KB).- Partai koalisi pendukung pasangan
Iman Ariyadi-Edi Ariadi disarankan untuk melakukan komunikasi dengan Edi
Ariadi. Ini dalam rangka persiapan pemilihan Wakil Wali Kota Cilegon,
yang akan segera dilaksanakan setelah Edi disahkan sebagai Wali Kota
Cilegon definitif.
Pengamat Politik Suwaib Amirudin mengatakan, komunikasi antarpartai
koalisi dengan Edi cukup penting. Ini dalam rangka menciptakan
kondusivitas saat pemilihan wakil wali kota berlangsung. “Saran saya,
agar saat pemilihan wakil wali kota berjalan kondusif, semua pihak duduk
bersama,” katanya saat dihubungi, Ahad (17/2/2019).
Kondusivitas saat pemilihan wakil wali kota nanti, ujar dia, cukup
penting. Mengingat di saat yang sama, partai-partai politik sedang sibuk
dengan pemenangan partai baik legislatif maupun pemilu presiden.
“Jangan sampai karena persoalan wakil wali kota, konsentrasi politik
terpecah. Lebih baik untuk partai koalisi, besarkan partai masing-masing
di pemilu serentak ini. Sementara, untuk pemilihan wakil wali kota,
jalankan secara kondusif,” ucapnya.
Menurut dia, langkah positif yang bisa dilakukan partai koalisi,
adalah menyiapkan para calon yang mampu bersanding bersama untuk sisa
masa jabatan Edi. Khususnya untuk mengejar visi dan misi pasangan
Iman-Edi yang belum terselesaikan di sisa jabatan dua tahun ini.
“Misalkan partai koalisi sudah mendapatkan lima nama, bawalah lima
nama itu ke pak Edi. Lalu, tanya ke beliau, kriteria seperti apa yang
diinginkan untuk bersanding selama sisa jabatan dua tahun nanti. Tanya
juga visi dan misi yang belum terselesaikan. Ini kan pada akhirnya untuk
kepentingan rakyat Cilegon,” tuturnya.
Menurut dia, ada sejumlah potensi negatif yang dapat terjadi, jika
masing-masing partai memilih egosentris partai ketimbang kondusivitas.
Selain dari konsentrasi politik yang terpecah, perpecahan juga dapat
terjadi pada pasangan wali kota dan wakil wali kota nanti.
“Kalau jalannya pemilihan tanpa duduk bersama, nanti partai malah
sibuk untuk urusan wakil. Ditambah lagi, kalau ternyata pak Edi dan si
wakil tidak cocok, bisa-bisa visi dan misi berhenti di jalan. Terjadi
pertengkaran antara pak Edi dan si wakil, itu sangat merugikan
masyarakat Cilegon,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Cilegon Edi Ariadi
menyerahkan urusan pemilihan Wakil Wali Kota Cilegon kepada DPRD Kota
Cilegon. “Itu sih urusan dewan lah, saya tidak ikutan. Lagi pula, saya
hanya pengguna saja, user,” ujarnya.
Sementara, menjelang pelantikannya pada Rabu (20/2/2019), dia tidak
memiliki persiapan khusus. “Tinggal siapkan baju putih saja (pakaian
dinas upacara besar). Itu sih chasing saja, gak ada persiapan khusus
kok,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment