Prihatin dengan kondisi kebersihan di wilayah Anyer,
organisasi pemuda dan organisasi masyarakat Kecamatan Anyer, Kabupaten
Serang membentuk gerakan Anyer Bersih. Gerakan tersebut secara sukarela
terbentuk dengan harapan dapat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Serang dalam menanggulangi dan mengelola masalah sampah khususnya di
wilayah kawasan wisata Anyer.
Masalah sampah diyakini tidak akan dapat ditangani secara maksimal
jika hanya dilakukan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, dengan
keberadaan gerakan Anyer Bersih yang memiliki sekretariat di Kampung
Cempaka, Desa Anyer, diharapkan masalah persampahan dan lingkungan hidup
di kawasan wisata tersebut dapat berkurang. Ketua Umum Gerakan Anyer Bersih Erwin Saefullah mengatakan, Anyer Bersih
merupakan sebuah gerakan yang terbentuk dari beberapa organisasi
kepemudaan dan organisasi masyarakat di Anyer yang memiliki kesamaan
visi bahwa persoalan kebersihan di wilayah Anyer ini dalam kondisi yang
memprihatinkan.
Sementara, pihaknya menganggap bahwa pemda pun kalau menanggulangi
seluruhnya sepertinya belum optimal. Walaupun kecamatan Anyer diberikan
kewenangan untuk mengelola persampahan dan anggarannya ada setiap tahun.
“Tapi kami menganggap bahwa persoalan persampahan khususnya di
wilayah Anyer itu tidak akan tertangani dengan baik kalau hanya
dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan. Oleh karena itu kami bersepakat
pada 27 September 2018 menggabungkan diri dengan satu tujuan utama,
menjadi mitra pemda menanggulangi dan mengelolola persampahan dan
lingkungan hidup di wilayah Anyer, dan terbentuk lah gerakan Anyer
Bersih,” katanya.

Meski pembentukan Gerakan Anyer Bersih belum dideklarasikan, menurut
Erwin, pihaknya sudah melaksanakan berbagai kegiatan, mulai Oktober
2018, pihaknya melaksanakan pengkaderan pertama sebanyak 75 orang,
kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sri Budi
Prihasto, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Serang Heri Azhari, Camat
Anyer, Muspika dan beberapa tokoh masyarakat.
“Sekarang kami sudah beberapa kali melakukan supervisi dan asistensi
serta kegiatan berlandaskan kesadaran lingkungan. Kami mensupervisi dan
mendampingi 350 siswa SMP N 1 Anyer melaksanakan gerakan lingkungan,
sampai ke bersihan Pantai Berok, terus kami juga terlibat di Anyer lunar
festival, kemudian kami juga terlibat di peringatah hari sampah
nasional yang digelar Polairut, itu kita hadirkan juga 175 anggota, dan
kami juga ikut terlibat pembersihan pesisir Pantai Jayakarta,” tuturnya.

Untuk deklarasi, kata Erwin, awalnya di agendakan Januari 2019,
agenda itu bahkan sudah disampaikan ke Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah,
namun, dengan beberapa pertimbangan diantaranya terkait pemilu dan
adanya bencana tsunami yang melanda Kabupaten Serang, maka rencana
tersebut di tunda.
“Deklarasi itu kita sudah sampaikan ke bupati, tapi ya itu banyak
masukan dari teman-teman Anyer Bersih bahwa kalau deklarasi sebelum
pemilu gak tepat waktunya. Jadi nanti setelah pemilu, dan sebelum pemilu
ini kami juga gak ada kegiatan khusus yang digelar Anyer Bersih,”
ujarnya.

Erwin mengungkapkan, pihaknya juga memiliki harapan besar kedepannya
yakni ingin ada sistem pengelolaan persampahan terpadu di Anyer.
“Itu harapan kami terbentuk sistem pengelolaan persampahan di tiap
desa di Anyer. Kemudian kami di Anyer Bersih kalau ada Izin Allah
berharap bisa membuat stasiun pengelola antara sampah, itu cita-cita
terbsar kami. Sehingga kalau desa punya pengelolaan sampah di
lingkungannya kemudian ada tempat pengelolanya, saya pikir tingkat
volume sampah di Anyer bisa turun,” ucapnya.
Sementara, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Serang Mas Budi Haryono menyambut baik terbentuknya
gerakan tersebut, dengan begitu masyarakat dapat tergerak untuk
mengelola sampahnya, sehingga permasalahan sampah semakin bekurang.
“Apalagi Anyer kan daerah wisata, jadi sudah seharusnya masyarakat
untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Gerakan Anyer Bersih ini juga
diharapkan menjadi percontohan bagi kecamatan lainnya,” katanya.
0 comments:
Post a Comment