JAKARTA – Calon Presiden (Capres) Prabowo
Subianto berjanji akan memberikan bukti kebocoran uang Indonesia yang
mengalir ke luar negeri setelah dirinya dilantik menjadi presiden
menggantikan petahana Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo pun siap membentuk tim khusus untuk membuktikan kebocoran
uang negara yang mencapai Rp 11 ribu triliun tersebut. Namun, tim ini
akan dia bentuk setelah dipastikan menjadi presiden periode 2019-2024.
“Terkait kebocoran itu. Kalau pemerintah minta bukti, nanti setelah
saya dilantik akan saya cari bukti itu. Saya akan segera bentuk tim
untuk mencari bukti,” kata Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu
(3/3/2019).
Prabowo meyakinkan jika apa yang dia sampaikan selama ini tentang
kebocoran uang negara dan kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri
adalah fakta berdasarkan data-data akurat. Bahkan, hal itu telah dia
pelajari selama beberapa puluh tahun.
Mantan Danjen Kopassus ini mengaku sering disebut oleh banyak elit
pemerintah sebagai orang pesimis namun dengan tegas dia bantah.
Pasalnya, Prabowo sebut dirinya sangat optimis karena mengetahui
penyebab dan menemukan solusinya. Alasan itu lah yang kerap membuat
sebagian pihak tidak menyukai dirinya.
Dia sampaikan, pemerintah yang saat ini berkuasa seharusnya lebih
tahu tentang kebocoran uang negara ini. Dia pun heran ketika dirinya
justru yang dianggap mengada-ada dan diminta membuktikan. “Soal angka
Rp11 ribu triliun ini justru pemerintah lebih tahu kalau memang minta
bukti,” ujar dia.
Selain itu, dalam acara Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah
Indonesia (API) bersama eksponen Muhammaddiyah se-Indonesia ini Prabowo
juga membahas mengenai ketimpangan yang curam di Indonesia.
“Satu persen menguasasi semuanya, hampir. Tolong media hampir
semuanya. Food security, krisis ekonomi, orang itu gak bisa gak makan,”
ungkap Prabowo.
Bahkan Ketua Umum Partai Gerindra ini menyampaikan jika sebagian
rakyat miskin di Indonesia ketika meninggal pun masih susah karena tidak
ada biaya untuk pemakaman.
“Ketimpangan ekstrim, jadi kita lihat bahwa rata-rata kalau dibagi 10
orang, satu orang yang tertinggi dia menguasai 75 persen kekayaan.
Orang yg termiskin malah kekayaannya minus karna dia berhutang. Matipun
kadang-kadang susah dia. Kenapa susah? Karna tidak ada yang biayai
ongkos kirim dia ke desa untuk dimakamkan,” tandas Prabowo.
0 comments:
Post a Comment