Jakarta — Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mendadak menemui
capresnya, Prabowo Subianto di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Senin
(13/5) malam. Pertemuan itu untuk membahas persiapan acara konferensi
pers Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bertajuk “Mengungkap
Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019” di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa
besok (14/5).
Sandi
mengungkapkan, dalam acara itu, BPN telah mengundang seluruh elemen
baik pendukung hingga pimpinan parpol koalisi Adil Makmur. Bahkan, kata
Sandi, BPN juga mengundang pihak pemerintah dan Tim Kampanye Nasional
Jokowi-Ma’ruf.
“Kita
mengundang semua (pimpinan parpol koalisi), malah kita juga mengundang
dari pihak parpol koalisi 01 dan kita mengundang seluruh pemerintah juga
kita undang karena kita ingin ini terbuka tidak ada yang
ditutup-tutupi,” kata Sandi usai menemui Prabowo, seperti dilansir
kumparan.com, Senin (13/5).
“Ini
terang benderang demi pemilu yang jujur dan adil. Dan harapan kita agar
tentunya perbaikan-perbaikan ini bisa dilakukan sebelum tanggal 22
Mei,” lanjut dia.
Namun,
Wakil Ketua Dewan Pembina Asprindo itu belum bisa memastikan pihak
pemerintah dan TKN akan hadir memenuhi undangan tersebut atau tidak.
Selain itu, BPN juga mengundang beberapa duta besar negara-negara
sahabat.
“Diundang
semua dari negara-negara sahabat. Saya musti cek ke BPN karena yang
melayangkan undangan dari BPN. Tapi kita berharap ya ini menjadi ajang
untuk satu diskursus ya untuk kebaikan kita sendiri ke depan,” ungkap
Sandi.
Sandi
diminta oleh Prabowo untuk membuka acara besok dan memberikan paparan
terkait fakta-fakta kecurangan yang dihimpun BPN. Sandi berharap, acara
besok dapat dijadikan suatu bahan untuk melakukan langkah-langkah revisi
dan koreksi terhadap pelaksanaan pemilu 2019
“Kami
mengharapkan akan ada revisi dan koreksi dari temuan-temuan yang sudah
dilaporkan. Dan kami masih berhusnudzon di bulan suci Ramadhan mereka
bisa para penyelenggara pemilu bisa melakukan revisi tersebut sebelum
tanggal 22 Mei,” kata Sandi.
Sandi berharap sejumlah temuan kecurangan yang diperoleh timnya dapat menjadi bahan evaluasi proses pemilu 2019.
“Evaluasi dan laporan atas temuan yang sudah digodok oleh tim pakar selama seminggu 10 hari terakhir,” kata Sandi.
Mengenai
kemungkinan menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi, Sandi belum
memastikannya. Ia ingin menunggu hasil paparan kecurangan disampaikan ke
masyarakat.
“Nanti akan kita diskusikan secara detail besok. Supaya kita tidak berandai-andai kita tunggu aja paparannya besok,” tutup dia.







0 comments:
Post a Comment