![]() |
Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI |
JAKARTA – Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet),
mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdaulat dalam memilih
para menteri di kabinet kerja jilid II, tanpa perlu takut adanya ancaman
maupun tekanan dari pihak manapun. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
17 UUD 1945, presiden diberikan hak prerogatif untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri.
“Karena para menteri bertanggungjawab langsung kepada presiden, maka
sudah sepatutnya presiden memilih orang-orang terbaik. Sehingga bisa
membentuk kabinet zaken, yakni kabinet yang diisi orang-orang yang
memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menangani tugas pokok dan
fungsi kementerian atau lembaga yang dipimpinnya,” ujar Bamsoet dalam
keterangan tertulis, Jakarta (22/8).
Politikus Partai Golkar tersebut menjelaskan, rencana Presiden Jokowi
yang akan menyusun kabinet zaken, untuk tidak perlu dikotomi antara
kader partai politik maupun non kader partai politik. Menurut Bamsoet,
di partai politik juga banyak berkumpul orang-orang profesional yang
menguasai berbagai bidang keahlian.
“Seringkali kita terjebak dalam paradigma bahwa kabinet yang handal
ditandai dengan sedikitnya menteri yang terafiliasi partai politik. Pola
berpikir ini harus diluruskan, karena menafikan partai politik sama
saja menafikan demokrasi. Salah satu prasyarat utama demokrasi adalah
adanya partai politik yang menjalankan fungsi rekrutmen dan kaderisasi
untuk mengisi pos kepemimpinan nasional sampai daerah,” jelasnya.
Selain mendukung Presiden Jokowi mewujudkan kabinet zaken, Bamsoet
juga mengimbau masyarakat harus mendorong partai politik menyiapkan
kader terbaiknya bilamana presiden membutuhkan bantuan dari partai
politik yang bersangkutan. Sebab, lanjut dia, walaupun hak prerogatif
penunjukan dan pemberhentian menteri berada di tangan presiden, namun
presiden juga tidak bisa menutup mata terhadap realitas politik yang
ada.
“Mau menteri dari partai politik atau non partai politik bukanlah
menjadi soal. Terpenting presiden nyaman dengan yang bersangkutan, dan
tidak ada tekanan dalam penunjukannya. Setelah lima tahun memimpin
Indonesia dengan Kabinet Kerja dan koalisi partai politik pendukungnya,
Presiden Joko Widodo sudah sangat piawai dalam mengelola Indonesia
dengan peta perpolitikan yang beraneka rupa, termasuk dalam hal
penyusunan kabinet,” tandasnya.
Kemudian, Bamsoet berharap pada periode kedua kepemimpinnya Presiden
Jokowi bisa memilih para menteri yang bukan hanya hebat dalam ide dan
gagasan, melainkan juga hebat dalam membangun komunikasi dengan
parlemen. Terwujudnya kerjasama yang baik antara eksekutif dengan
legislatif akan sangat ditentukan oleh komunikasi politik yang
dijalankan para menteri yang menjadi mitra kerja di berbagai alat
kelengkapan dewan di DPR RI.
“Tantangan Presiden Joko Widodo tak hanya sekadar mendapatkan ‘the
right man in the right place’. Melainkan juga ditambah ‘man with
communication skills’. Sehingga dalam rapat kerja dengan alat
kelengkapan dewan, para menteri bisa menjawab secara terperinci setiap
pertanyaan yang diajukan anggota DPR RI, tak hanya sekadar membaca
contekan dari anak buah saja,” terangnya.
0 comments:
Post a Comment