Membangun komunitas adalah salah satu bentuk mengembangkan jaringan.
Individu yang berada dalam komunitas, apapun komunitasnya, harus mampu
membawa energi positif, baik untuk dirinya sendiri, terlebih untuk
masyarakat.
Dalam kerangka membangun dan mengembangkan energi positif dalam
berorganisasi atau berkomunitas itu, komunitas pekerja yang terhimpun
dalam Pekerja Migran Indonesia (PMI) Profesional di Qatar, meminta
‘transfer ilmu’ energi positif dan motivasi kepada motivator nasional
dan internasional, Dr Aqua Dwipayana.
Suntikan motivasi diberikan Aqua Dwipayana kepada PMI sekitar akhir
2019 lalu, di Wisma Duta KBRI Doha, Qatar. Lebih dari 3 jam diskusi.
Komunitas pekerja migran profesional menikmati materi sang pakar
motivasi.
Semua peserta antusias sekali mendengarkan dan memyimak materi yang
disampaikan Aqua Dwipayana. Apalagi, Doktor lulusan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, ini menayangkan banyak video
yang sangat menyentuh kehidupan.
Cara memotivasi sangat khas. Berinteraksi langsung dengan peserta.
Ini membuat peserta merasa dihargai. Aqua Dwipayana ‘menantang’ seluruh
PMI Profesional di Qatar untuk menunjukkan keteladan. Antara ucapan
harus sama dengan perbuatannya. Dengan begitu semua orang akan respek
dan memberi apresiasi.
Sharing Komunikasi dan Motivasinya berjudul “Memperkuat Kemampuan
Komunikasi PMI Profesional Qatar Untuk Jadi Yang Terbaik Guna
Meningkatkan Citra Indonesia Di Luar Negeri”. Ratusan PMI termasuk Ketua
Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) Handoko dan pegawai
KBRI Doha yang hadir sangat antusias. Acaranya langsung dipimpin Duta
besar (Dubes) RI di Qatar Marsdya TNI Purn M. Basri Sidehabi.
Dengan materi motivasinya, Aqua ingin membuat PMI menjadi pekerja
super hebat. Menurut Aqua kehadiran PMI dan keluarganya di Qatar membawa
nama bangsa dan negara Indonesia. Terkait dengan itu semuanya harus
menunjukkan keteladanan.
“Ingat semua PMI dan keluarganya di manapun berada selalu menjadi
sorotan banyak orang baik warga Qatar maupun warga negara asing lainnya.
Tuntutannya perilaku dan tutur katanya harus baik. Penilaiannya pasti
dikaitkan dengan Indonesia,” tegas Aqua.
Bahkan, Dubes RI di Qatar Marsdya TNI Purn M. Basri Sidehabi menyimak
semua yang disampaikan Aqua. Beliau sangat mengapresiasi karena semua
yang disampaikan menyentuh hati yang hadir.
“Pak Aqua ini hebat. Penyampaian presentasinya mampu ‘menghipnotis’
semua yang hadir. Tanpa terasa sharingnya lebih dari 3 jam. Saya
perhatikan semua PMI dan pegawai KBRI yang hadir pada senang dan
gembira. Mereka jadi makin semangat menjalani hidup ini,” ungkap mantan
Irjen TNI ini.
Motivasi Tiada Henti
Agenda di Qatar adalah salah satu agenda Aqua Dwipayana yang dikenal
sebagai motivator dengan agenda super padat ini. Bisa disebut sebagai
salah satu manusia super sibuk di Indonesia.
Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Solo, Magelang, Bali dan
beberpa kota di luar Jawa merupakan rangkaian sharing komunikasi dan
motivasi Aqua, bulan lalu. Itu belum termasuk acara di Korea Selatan.
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat bidang Komunikasi Publik itu
dijadwalkan sharing Komunikasi dan Motivasi dengan Ribuan orang yang
latar belakangnya berbedabeda. Pada 19 Agustus 2019 di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Kota Magelang.
“Pesertanya sekitar 500 orang yang terdiri dari para siswa, guru, dan
pegawai di sekolah tersebut. Kepala Sekolahnya Bapak Muh Nursahid yang
mengundang saya,” jelas Dr Aqua.
Temanya adalah Membangun Generasi Milenial Berakhlaq Mulia Menuju Era
Revolusi Industri 4.0. Diharapkan semua siswanya dapat mempersiapkan
diri terutama yang saat ini duduk di kelas sembilan.
“Komunitas guru dan murid di sekolah kami dan seluruh keluarga besar
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Magelang mengucapkan terima kasih yang
sebesarbesarnya atas berkenannya Dr Aqua memberikan sharing Komunikasi
dan Motivasi di tempat kami. Kehadiran beliau sangat besar manfaatnya
terutama untuk menyemangati para siswa dan guru,” ungkap seorang guru.
Lalu Rabu, 21 Agustus 2019 motivator yang telah memotivasi ratusan
ribu orang baik di Indonesia maupun di mancanegara ini diagendakan untuk
jadi narasumber di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Jakarta.
Komandannya Laksda TNI Heru Kusmanto yang mengundang Dr Aqua.
Pesertanya sekitar 300 orang.
Tema materinya adalah Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Prajurit TNI
AL untuk Mewujudkan Militansi dan Profesionalisme dalam Bekerja.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian program Revolusi Mental yang
dicanangkan Presiden Jokowi ke para prajurit TNI, Polri, dan Aparatur
Sipil Negara.
Sementara Jumat, 23 Agustus 2019 Dr Aqua rencananya sharing
Komunikasi dan Motivasi di Universitas YARSI Jakarta. Rektor Universitas
YASRI Prof Fasli Jalal yang mengundangnya. Pesertanya sekitar 1.500
orang yang sebagian besar Mahasiswa baru.
Temanya adalah Mewujudkan Perilaku Cerdas berintelektual Dengan
Menumbuhkan Semangat Cinta Terhadap Kampus Sebagai Dunia Akademik
Bermartabat. Diharapkan seluruh yang hadir dapat mengimplementasikan
nilai-Milan intelektual yang menonjol dalam kehidupan di perguruan
tinggi.
“Kegiatan itu merupakan tahap pertama dalam rangkaian banyak
aktivitas bersama Pak Aqua. Secara bertahap beliau akan diagendakan
untuk memotivasi semua mahasiswa Universitas YARSI yang jumlahnya
sekitar 7.500 orang termasuk mahasiswa baru. Juga ratusan karyawan baik
dosen maupun tenaga pendidikan serta pegawai rumah sakit YARSI,” ungkap
Prof Fasli.
Mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional itu sengaja mengundang Dr
Aqua untuk memotivasi jajarannya karena yakin kehadiran Bapak dari Alira
Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana tersebut dapat
menyemangati seluruh mahasiswa dan jajarannya. yun/E-6
Pesan Emas untuk Jurnalis dan Masyarakat
Motivator kaliber nasional, Aqua Dwipayana, membeberkan pentingnya
memperkuat jaringan dengan berbagai pihak. Khusus untuk Jurnalis, Aqua
menilai, menjadi jurnalis merupakan kesempatan memperlebar hubungan baik
dengan tokoh-tokoh penting. Kans ini juga tak lepas dengan pola kerja
jurnalis yang harus bertemu banyak orang.
Dengan memperkuat jaringan, lanjut Aqua, pekerjaan seorang jurnalis
menjadi lebih mudah. Betapa tidak, banyaknya kedekatan dengan narasumber
otomatis berdampak pada lancarnya arus informasi yang mengalir.
“Saya dulu sering dapat berita eksklusif bukan karena hebat, tapi
karena mampu menjaga silaturahmi,” papar pria asal Pematang Siantar ini.
Selain itu, buah kuatnya jaringan juga bisa dirasakan ketika suatu
saat nanti seorang jurnalis sudah pensiun atau berhenti dari dunia
jurnalistik. Menurut alumus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini,
peluang berkarier di bidang lain bisa lebih terbuka.
“Karena banyak kenalan, kita bisa mudah memulai apapun. Yang
terpenting kita mampu menjaga intregitas dan kredibilitas,” terang
penulis 11 judul buku,, termasuk buku super laris “The Power of
Silaturahim” ini.
Bahkan, bersilaturahim dengan tim PWI Peduli dan staf sekretariat
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers Lantai 4, Jl
Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (16/8), Aqua menyampiakan, jejaring
(networking) wartawan dan relasi yang luas.
Itu menjadi modal kuat bagi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk
menggelar berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi orang banyak.
Ya, Aqua Dwipayana merupakan motivator yang sudah banyak membagikan
ilmunya. Semua itu diraih melalui perjalanan panjang. Sedari muda, ia
merantau untuk kuliah di Malang, Jawa Timur sembari bekerja sebagai
wartawan. Baginya hidup itu penuh perjuangan dan pengorbanan. Untuk
meraih kesuksesan, harus punya keyakinan.
Bahkan Pak Aqua pernah menegaskan, “Saya tidak ambil pusing dengan
komentar-komentar negatif. Ibaratnya anjing menggonggong kafilah
berlalu. Saya tidak ingin menyimpan sedikitpun sampah-sampah dalam
pikiran saya. Saya akan terus berbuat baik pada sesama”. yun/E-6
Alira, Membangun Komunikasi di Komunitas Global
Sebagai orang tua yang hebat, Aqua Dwipayana memiliki dua anak yang
hebat-hebat juga. Salah satunya bernama Alira Vania Putri Dwipayana.
Kakak dari Savero Karamiveta Dwipayana ini, aktif dalam komunitas
pelajar dan mahasiswa se-dunia. Dia juga pernah menjadi relawan di
Olimpiade Rio, Brasil, pada 2016. Bahkan, meski sibuk dengan kuliah di
jurusan dan fakultas Bisnis Korea University di Seoul, selalu terbuka
dan senang menyambut kolega dari Indonesia yang berkunjung ke Seoul.
Kekuatan silaturahim dari ayahnya dicontoh dengan baik oleh sang
anak. Ara, panggilnan akrab Alira, sempat kuliah satu semester di
jurusan Hubungan Internasional program internasional Fisipol Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Dejak 2014 mendapat beasiswa tanpa ikatan dari
Korean Government Scholarship Program – Undergraduate (KGSP-U) utk
kuliah di Korea University.
Ara mulai tinggal di Korsel 2014. Selama setahun mendalami bahasa
Korea. Kegiatan itu wajib diikuti para penerima beasiswa tsb meskipun
bahasa pengantarnya di kampusnya bahasa Inggris. Setelah itu mulai
kuliah.
Ketekunannya selama belajar bahasa Korea membuat Ara berhasil
mencapai level 6, tingkatan tertinggi saat Test of Proficiency In Korean
(TOPIK). Itu sama dengan TOEFL dalam bahasa Inggris.
Dr Husni Rahman Karepesina, Staf Penyusun Informasi dan Publikasi
pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Maluku, juga sangat
terkesan dengan Ara.
Menurut Husni, ada hal yang tidak biasa pada diri pemudi Ara (23
tahun) ini. Bagi dia, orang seperti Ara ini termasuk mahasiswi yang
pantas dicontoh, terutama oleh generasi muda.Sebagai mahasiswi S1 di salah satu perguruan tinggi terbaik di Korea
Selatan, Ara berani mengambil keputusan berangkat haji dari Korea. Fan
masya ALLAH itu atas biaya pribadinya sendiri, bukan dari pemberian
orangtuanya,” kata Husni.
Selama kuliah di sana pun Ara tidak bergantung lagi pada orangtuanya.
Ia salah satu mahasiswi berprestasi penerima beasiswa penuh dari
pemerintah Korea Selatan.
Keberhasilan Ara tak lantas membuatnya besar kepala. Bahasanya tetap
santun dan rendah hati. Baginya semua yang diperoleh berkat kebesaran
ALLAH SWT semata. Manusia, kata Ara, tinggal meminta. Tak ada yang
mustahil bagi Allah. Dialah Zat Yang Maha Kaya dan Maha Kuasa. Hanya
kadang manusia yang enggan meminta kepadaNYA.
0 comments:
Post a Comment