Friday, 23 August 2019

Penurunan Bunga Berpotensi Makin Gerus Rupiah


JAKARTA – Penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) dinilai akan menurunkan im­bal hasil (yield) aset investasi dalam rupiah. Ini berpeluang memicu pelarian modal atau capi­tal outflow yang lebih deras sehingga menim­bulkan depresiasi nilai tukar rupiah.
Selain itu, di tengah-tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global akibat pe­rang dagang yang mengarah pada ancaman resesi dunia, rupiah juga rentan terhadap aksi jual. Sentimen negatif itu dipicu oleh peristiwa yang dapat menyebabkan penghindaran aset berisiko global, apalagi mengingat porsi kepe­milikan asing yang tinggi dalam obligasi peme­rintah RI, yakni sekitar 40 persen.
Sementara itu, pada perdagangan di pasar spot, Jumat (23/8), kurs rupiah ditutup menguat 24 poin (0,17 persen) dari penutupan hari se­belumnya, menjadi 14.215 rupiah per dollar AS. Posisi terkuat rupiah pada tahun ini di level 13.920 rupiah per dollar AS pada 6 Februari dan 15 Juli, sedangkan level terlemahnya di tingkat 14.525 rupiah per dollar AS pada 22 Mei.
Pelaku pasar mengatakan penguatan rupiah kemarin terjadi menjelang akhir perdagangan setelah hampir sepanjang hari tertekan.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibra­him, menilai penguatan rupiah itu tidak terlalu signifikan, terdorong oleh sentimen sesaat pe­nurunan bunga acuan BI. Akan tetapi, menurut dia, tidak bisa dimungkiri bahwa ke depan, pe­nurunan suku bunga acuan bakal menurunkan yield sehingga menyurutkan minat investor ter­hadap mata uang RI itu.
“Apalagi dengan situasi yang penuh keti­dakpastian, bahkan ada ancaman resesi. Pe­laku pasar lebih memilih selamatkan diri ma­sing-masing,” jelas dia, di Jakarta, Jumat.
Ibrahim menambahkan sikap pelaku pasar itu tidak terlepas dari perkembangan sengketa perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kabar terakhir, Juru Bicara Kemen­terian Perdagangan Tiongkok menyatakan akan mengambil tindakan balasan yang sesuai jika AS dengan keras berpegang teguh pada caranya sendiri.
Sebelumnya dikabarkan, BI memutus­kan untuk menurunkan suku bunga acuan, BI-7 day Reverse Repo Rate, sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan penurunan suku bunga tersebut dilakukan untuk mendorong pertum­buhan ekonomi domestik.
“Ini adalah langkah pre-emptive terhadap dampak dari perlambatan ekonomi dunia dan sekaligus sebagai sinergi kami dengan peme­rintah untuk menjaga momentum pertumbuh­an ekonomi,” kata Perry, Kamis (22/8).
Menanggapi kebijakan bank sentral itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, berjanji me­lakukan harmonisasi dari kebijakan pelong­garan moneter dengan kebijakan fiskal. Tu­juannya, agar penurunan suku bunga acuan benar-benar berperan dalam pertumbuhan ekonomi RI.
Policy (kebijakan) yang sudah dilakukan oleh BI akan kami sinkronkan dengan peme­rintah, baik fiskal ke depan maupun yang seka­rang,” tutur Sri Mulyani di Jakarta, Jumat.
Kehilangan Amunisi
Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, mengemukakan penurunan bunga acuan BI yang diikuti depre­siasi rupiah bakal menambah beban utang luar negeri pemerintah maupun BUMN.
“Perusahaan yang mendapatkan pendapat­an dalam rupiah akan makin tertekan yang pada gilirannya justru merugikan rakyat karena har­ga-harga akan terancam dinaikkan,” papar dia.
Menurut Salamuddin, apabila penurunan bu­nga acuan diniatkan untuk menggenjot sektor riil dengan harapan suku bunga kredit bank turun, selama ini kenyataannya justru tidak seperti itu.
“Bank tidak merespons suku bunga acuan BI karena bank-bank nasional berutang dalam dollar ke pihak internasional. Padahal penda­patan mereka dalam rupiah,” ungkap dia.
Dia memaparkan dana murah selama be­lasan tahun oleh perbankan disalahalokasikan pada sektor nonproduktif, seperti kredit properti dan konsumsi. Akibatnya, saat resesi dunia, In­donesia kehilangan alat dan amunisi untuk mengangkat kegiatan ekonomi sektor produktif, seperti manufaktur dan pertanian pangan.
“Untuk menggenjot sektor riil, penurunan suku bunga acuan mesti dibarengi dengan paket penurunan pajak dan memperbaiki struktur biaya energi yang membenani dunia usaha,” tukas Salamuddin
Share:

0 comments:

Post a Comment

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support