CILEGON, (KB).- Ratusan warga Lingkungan Kaligandu
Kelurahan/Kecamata Purwakarta, Kota Cilegon, menggelar aksi unjuk rasa
menolak pembangunan depo sampah, Jumat (30/8/2019).
Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan warga secara spontan berkumpul di lokasi pembangunan depo sampah.
Tokoh Pemuda Purwakarta, Komarudin dalam orasinya menyatakan, aksi
penolakan tersebut berdasarkan temuan di lapangan. Dimana, kata dia,
tidak ada komunikasi dari pihak pemerintah maupun pemborong.
“Penolakan kami yang pertama, tidak ada sosialisasi pembangunan depo
sampah ini. Kedua pembangunan dilakukan di atas lahan saluran air yang
merupakan tempat pembuangan apabila terjadi banjir. Jelas ini
menimbulkan masalah baru,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah, namun
apabila hal itu merugikan masyarakat, maka dirinya bersama warga lainnya
akan menentang dan menolak.
“Sudah lama di wilayah kami sering kebanjiran, karena pembuangan yang
sangat sempit dan belum pernah diatasi oleh pemerintah setempat.
Malahan sekarang mau ditutup dengan pembangunan depo sampah,” ujarnya.
Warga lainnya Ikbal mengatakan, masyarakat secara spontanitas menolak
pembangunan depo sampah karena kondisi lahan yang dibangun rawan
banjir. Bahkan setiap hujan deras, sekitar 60 menit, air langsung
meluap.
“Kalau dipaksakan pembangunannya, ini akan banjir pada musim hujan.
Mumpung belum selesai dilaksanakan maka kami minta dihentikan saja
daripada menimbulkan gejolak sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pengurangan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup
Pemkot Cilegon Nana ketika dihubungi belum bersedia memberikan komentar.
“Nanti ya, saya lagi meluncur menuju lokasi pembangunan,” tuturnya singkat.
0 comments:
Post a Comment