![]() |
Pawarja. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie foto bersama usai melakukan pengukuhan pengurus Pawarja Periode 2019-2024.
|
SERPONG-Mayjen TNI Mar (Purn) H Gatot Subroto
sebagai Ketua Umum Paguyuban Warga Jawa (Pawarja) periode 2019-2024
bersama pengurus telah kukuhkan. Proses pengukuhan Wakil Walikota
Tangsel Benyamin Davnie di salah satu resto kawasan BSD, Serpong.
Turut hadir Asda I Rahmat Salam, Asda III Teddy Maeyadi, Wakapolres
Tangsel Kompol Didik Putra Kuncoro, Ketua Persatuan Masyarakat Batak
(PMB) Kota Tangsel Ucok AH Siagian, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan
(FPK) H Sadri A Sairie, dan yang lainnya.
Wakil Walikota Tangsel H Banyamien Davnie menyambut baik pelantikan
dan pengukuhan Pengurus Pawarja Kota Tangsel. “Saya ucapkan selamat
kepada Ketua dan pengurus Pawarja yang baru dilantik,”ujarnya.
Lanjut ia, apresiasi kepada Ketua baru Pawarja beserta
kepengurusannya dan warga Jawa yang ada si kota Tangsel. “Mari
bersinergi membangun kebersamaan sehingga kota Tangerang Selatan semakin
maju ke depannya,” tambah Benyamin.
Dilantiknya Ketua Pawarja Tangsel dapat terus meningkatkan sinergitas
antara Pemkot Tangsel dengan masyarakat Jawa yang tinggal di Kota
Tangsel. “Dapat membangun soliditas dan kebersamaan di antara pengurus
maupun anggota,”harap Benyamin.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel, Bima Suprayoga juga
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Jawa di Tangsel yang sudah
mengundang dan mengajak dirinya di Pawarja.
“Sebagai masyarakat Jawa tidak bisa berdiri sendiri tetapi kita semua
harus akrab dengan semua suku ras dan agama yang ada. Kita ini harus
bisa hidup di mana saja tetapi jangan kita merasa yang paling pinter,
paling kuat. Tetapi tunjukkan identitas kita, Ayo kita jaga bersama
NKRI bersama-sama, “ujarnya.
Sedangkan Ketua Pawarja periode 2016-2019, H Hadi Sunaryo biasa
disapa H Yoyok menyampaikan, pelantikan dan pengukuhan Pawarja ini
sekaligus silaturahmi sesama masyarakat Jawa di Kota Tangsel dengan para
saudara dari etnis lainnya. “Kepada Ketua dan pengurus, saya ucapkan
terima kasih dan penghargaan atas terlaksananya kegiatan,”katanya.
Hal yang sama disampaikan Pendiri Pawarja, H Landung Mintoharjo. Dia
menerangkan, bahwa keberadaan Pawarja diawali gagasan pertama adalah
ukurannya apa dan targetnya apa. Akhirnya inilah yang mendasari semua
itu, bahwa memang harus taaruf (saling kenal), tawahun (saling
mengerti), ta’awun (saling berbagi/bergotong royong), dan tafakul
(saling merasakan).
Ke depan orang Jawa harus mengerti ke empat hal itu. Ketua yang baru
memiliki tugas berat bagaimana sekoci itu menjadi tafakul merasakan satu
(jawa). “Semoga Ketua baru dapat merangkul dan mempersatukan
sekoci-sekoci tersebut untuk bersatu dalam Pewarja kedepannya,”ujarnya.
Mayjen TNI Mar (Purn) H Gatot Subroto selaku Katua Pawarja periode
2019 -2024 menyambut baik masukan dan saran yang disampaikan. “Apa yang
disampaikan ketua sebelumnya, kami berharap 64 % masyarakat Jawa di Kota
Tangsel ke depannya lebih berperan aktif. Sesuai dengan visi dan misi
Pawarja yaitu, persamaan untuk saling bersilaturahmi, saling
berkerjasama dan mendukung, selalu menumbuhkan kepribadian yang
mandiri, selalu memberikan semangat kepada sesama, dan memberikan
manfaat kepada sesama,” harapnya.
Sedangkan misi Pawarja adalah membangun jaringan dan tali
silaturrahmi khususnya masyarakat Jawa dan etnis lainnya, berpartisipasi
untuk mengembangkan kesenian tradisi budaya Jawa, pengembangan ekonomi
kerakyatan, sosial, bidaya, pendidikan dan kesehatan. Menumbuhkan
toleransi antar etnis sehingga tercipta kerukunan antara warga dan mitra
pemerintah dalam pembangunan.
Ketua PMB Tangsel Ucok A.H Siagian berharap semoga di kepemimpinan
Ketua Baru H Gatot Subroto dapat membawa Pawarja ke arah yang lebih baik
lagi. Juga berharap seluruh etnis yang ada di Kota Tangsel dapat
bersatu dan berpartisipasi dalam pembangunan Kota Tangsel. Satu dalam
kebersamaan tanpa melihat perbedaan, tetapi bergandeng tangan untuk
berkontribusi positif di Kota Tangsel yang sama-sama kita cintai.
“Senantiasa menjaga jatidiri dan kemampuan mengembangkan diri dalam
kerangka persatuan dan kesatuan dalam kerangka Kebhinekaan.
Keanekaragaman menjadi suatu kekuatan dalan menjalin persatuan. Selain
itu, menjaga dan memelihara kultur budaya bangsa yang
sesungguhnya,”ujarnya.
0 comments:
Post a Comment