Tuesday, 3 September 2019

Wahai Penuntut Ilmu;Lelahmu, Memuliakanmu..



“ Barangsiapa bersabar dengan kesusahan yang sebentar saja maka ia akan menikmati kesenangan yang panjang” (Thariq bin Ziyad)
Anak-anak kita… ada kalanya hati mereka jenuh saat terus berkutat dengan ilmu, menghafal Al Qur’an, hadist, do’a-do’a dan materi lainnya, mendengarkan nasehat dari ustadz ustadzah. Merasa lelah saat setiap hari harus belajar, belajar dan belajar. Di kuttab, belajar. Di rumah, belajar lagi. Menghafal terus. Merasa penat karena harus duduk tertib, diajarkan adab, adab dan adab. Anteng, tanpa mainan. Merasa berat dengan perjuangan menuntut ilmu sebagai bekal mujahid-mujahidah tangguh pejuang agama-Nya. Penerus dakwah Rasulullah SAW untuk meraih kembali kegemilangan Islam.
Mari rehat sejenak, kita renungkan nasehat Imam asy Syafi’i;
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup baru terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi keruh karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
Singa, jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah, jika tak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Biji emas bagaikan tanah sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya kayu biasa jika di dalam hutan.”
 Calon ahli ilmu tidak akan tinggal diam. Ia tempuh perjalanan jauh dari rumahnya untuk menuntut ilmu. Ia akan dapatkan ilmu yang membuatnya mulia dan tinggi derajatnya di sisi Rabb-Nya, ia akan dapatkan pengganti asyiknya mainan.
Tentunya kita juga belajar dari generasi hebat terdahulu, bagaimana beliau-beliau rahimakumullah, begitu besar semangatnya dalam menuntut ilmu. Sangat kuat ghirah perjuangannya untuk terus belajar. Rela menempuh perjalanan bermil-mil untuk memperlajari 1 bab ilmu. Bahkan hanya untuk mendapatkan 1 hadist, beliau tempuh perjalangan siang dan malam di tengah gurun pasir yang tandus, di bawah panas terik matahari dan dingin malam yang menggigit, dengan perbekalan yang sangat terbatas. Namun, beratnya perjuangan itu justru terasa ringan karena nikmatnya ilmu yang beliau-beliau rasakan. Sebagaimana Imam Ahmad yang ditanya oleh sahabatnya karena terlihat sangat bersemangat dan tidak mengenal lelah dalam menuntut ilmu, “ Kapankah engkau akan beristirahat? “dan MasyaaAllah beliau menjawab dengan mantab, “ Nanti, istirahatku ketika kakiku telah menapak di surga.”
 Niatkan; Menuntut ilmu dalam rangka berjuang fi sabilillah
Barangsiapa yang meninggal namun belum sempat berjuang di jalan Allah dan tidak pernah dalam dirinya (berniat) untuk berjuang di jalan Allah, maka ia meninggal dalam keadaan munafiq.
(HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Nasai)
Mari niatkan setiap langkah anak-anak kita dalam rangka berjuang menuntut ilmu di sini, adalah semata-mata untuk mengharap keridhoan Allah, niat berjuang fi sabilillah. Kita mengamanahkan anak-anak belajar di kuttab bukan sekedar untuk mendapatkan nilai-nilai bagus di rapor, bukan sekedar meraih pujian dari ustadz ustadzah, bukan sekedar mengejar target hafalan, bukan sekedar untuk mengejar gelar, pekerjaan, jabatan, kekuasaan atau popularitas. Melainkan untuk bekal beramal dalam rangka meningkatkan kualitas ketaatan, mendapatkan derajat tinggi dan kemuliaan di hadapan Allah. “.. niscaya Allah mengangkat (derajat) orang-orang yang yang beriman dan orang-orang yang berilmu, beberapa derajat” (QS. Al Mujadilah: 11). Prestasi-prestasi duniawi hanyalah salah satu jembatan bagi kita mengukir prestasi akhirat. Sebagaimana ilmuan-ilmuan terdahulu luar biasa dalam ketaatan kepada Allah dan luar biasa pula dalam bidang ilmu pengetahuan/sains.
Terus berlelah-lelah berjuang mendapatkan ilmu agar semakin menjadi hamba-Nya yang bertakwa. Ya, agar lelah ini berujung pada ridha-Nya, berbuah jannah-Nya.
Barangsiapa yang menempuh jalan untuk untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga. Sesungguhnya malaikat mengepakkan sayapnya sebagai tanda ridha bagi para penuntut ilmu. Sesungguhnya seorang alim akan dimohonkan ampunan oleh penduduk langit dan bumi serta ikan yang berada di lautan. Sesungguhnya keutamaan orang alim (berilmu) di atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan saat purnama di atas bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu berarti mengambil bagian yang besar.”  (HR. Tirmidzi)
Wahai ayah dan bunda, mari kita tegarkan hati kita mengantarkan putra-putri kita berjuang menuntut ilmu di jalan Allah. Perjuangan yang akan menjadikan mereka generasi emas kebanggaan, memakaikan mahkota cahaya untuk ayah dan bunda kelak dan mengalirkan pahala yang terus mengalir tiada henti. Mari kita belajar dari ibunda para ulama terdahulu, salah satunya, Ibunda Sufyan Ats Tsauri;
Wahai anakku, tuntutlah ilmu dan ibu akan mencukupimu dengan hasil memintal. Wahai anakku, jika kamu menulis 10 kalimat, lihatlah apakah hatimu bertambah khusyuk dan taat, jika tidak demikian, ketahuilah sungguh itu membahayakanmu dan tidak membawa manfaat untukmu.” Beliau mendukung penuh, memberikan pembiayaan dan motivasi kuat untuk pendidikan putranya. Beliau juga membimbing dan mengarahkan bahwa tujuan menuntut ilmu adalah untuk menambah khusyuk dan taat kepada Allah.
Sebagaimana diteladankan juga oleh ibunda Imam Syafi’i, Fathimah binti Ubeidillah yang mengasuh Syafi’i sendirian semenjak ditinggal meninggal oleh suami. Ibunya berbesar hati melepasnya di usia 10 tahun untuk menuntut ilmu ke Mekkah. Kita juga meneladani kecerdasan ibunda Imam Syafi’i dalam membentuk kecerdasan dan kepribadian Imam Syafi’i hingga beliau berhasil menjadi imam besar.
Tentunya kita juga belajar dari semangat para sahabat Rasulullah SAW yang setiap hari haus akan ilmu, “ setiap hari yang aku lalui tanpa menambah ilmu yang mendekatkanku kepada Allah, maka tidak berkahlah bagiku terbitnya matahari hari itu.”
 Cahaya Ilmu yang memuliakanmu..
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al Maidah: 15-16) “ Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang telah diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al A’raf: 157)
Dan bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajarmu.” (QS. Al Baqarah: 282).  Hamba yang senantiasa bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah akan dicintai-Nya dan makhluknya, berada dalam kesenangan, tenang hatinya, baik perbuatannya dan berwibawa penampilannya karena cahaya Allah yang memancar dari tubuhnya. Dengan hanya melihat hamba tersebut jiwa merasakan kenikmatan. “Itulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa saja yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia yang besar.”( QS. Al Hadid: 21)
Hasan al Bashri menjabarkan “Orang-orang yang beriman adalah kaum yang tawadhu’ (rendah hati dan tunduk). Sungguh demi Allah, pendengaran, penglihatan dan anggota badan mereka semuanya tunduk. Sampai-sampai engkau mengira mereka sedang sakit, padahal mereka sehat. Akan tetapi mereka diliputi rasa takut kepada Allah. Mereka menjauh dari tipuan dunia karena ilmu mereka tentang akhirat. Mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kami.’” Beliau melanjutkan, “ Engkau akan menjumpai orang yang mencapai tingkat takwa, yaitu orang yang tekun dalam menuntut ilmu, semakin berilmu, semakin merendah, semakin tawadhu’.”
Imam Asy Syafii juga berpesan, “Barangsiapa mendalami ilmu agama (Islam) , mulialah kedudukannya. Barangsiapa yang belajar Al Qur’an, besarlah harga dirinya. Barangsiapa mendalami ilmu fiqih, kuatlah kesehariannya. Barangsiapa menulis hadist, kuatlah hujjahnya. Barangsiapa yang belajar ilmu hisab (hitungan) sehatlah pikirannya. Barangsiapa belajar bahasa arab, haluslah tabiatnya. dan barangsiapa tidak menjaga dirinya dari dosa dan kemaksiatan, tidaklah bermanfaat ilmu baginya.”
Nikmatnya menjadi penuntut ilmu..
  1. Mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah. (QS. Al Mujadillah: 11)
  2. Dikelilingi malaikat, dido’akan dan dimohonkan ampunan kepada Allah.
“ Jika kalian berjalan dan bertemu dengan taman-taman surga, maka berhentilah. Yaitu majelis-majelis ilmu. Sesungguhnya di sisi Allah ada malaikat-malaikat yang selalu mencari majelis-majelis ilmu. Jika mereka menemukannya, mereka duduk mengelilingi para penuntut ilmu dan mendoakannya. “(HR. Tirmidzi)
  1. Mendapatkan rahmat dan ketentraman, serta disebut namanya dihadapan penduduk langit. “ Tidaklah suatu kaum duduk untuk berdzikir kepada Allah kecuali malaikat akan mengayomi mereka, rahmat Allah meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
  2. Sukses dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat maka wajib baginya memiliki ilmu. Dan barangsiapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu.” (HR. Tirmidzi)
  3. Mendapat kebaikan dari Allah. “ Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan diberikan kepahaman dalam ilmu agama.” (Muttafaq alaih)
  4. Mengalirkan pahala meskipun sudah meninggal dunia. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda “ Apabila manusia meninggal dunia, terputus amalnya kecuali 3 hal; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan.”
  5. Istiqomah dalam ketaatan. “Wahai pembawa ilmu, beramallah dengan ilmu itu, barangsiapa yang sesuai antara ilmu dengan amalnya maka mereka akan selalu istiqomah dalam ketaatan.”( HR. Ad Darimi)
  6. Dimudahkan jalan menuju surga. “Barangsiapa menempuh jalan untuk untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya menuju surga.” (HR. Bukhori & Muslim)
Maka, ketika kita merasa kelelahan dalam perjuangan menuntut ilmu ini, mari kita kuatkan kembali keimanan kita. Mari kita kuatkan kesabaran kita, bersabar dengan ujian dalam menuntut ilmu, bersabar dalam ujian-ujian kehidupan dunia, yang sebenarnya hanya sebentar saja. Ya, kita di dunia ini hanyalah seperti sekian menit saja dibandingkan lamanya masa di akhirat. “ Barangsiapa bersabar dengan kesusahan yang sebentar saja maka ia akan menikmati kesenangan yang panjang” (Thariq bin Ziyad)
Mari kita kobarkan semangat kita untuk meraih derajat tinggi dan mulia di sisi-Nya. Sesungguhnya cita-cita kita tidak terhenti pada kebahagiaan dunia, melainkan akhirat. Seperti cita-cita Urwah bin Zubair, “ Cita-citaku adalah zuhud di dunia dan sukses di akhirat. Aku hanya ingin menjadi orang yang ikut andil dalam menyebarkan ilmu-ilmu keislaman.” MasyaaAllah, begitu semangatnya generasi terdahulu dalam belajar dan mengajarkan ilmu. Rasulullah SAW juga telah mendidik kita untuk menjadi orang yang selalu bersemangat.
 “ Bersemangatlah kalian kepada apa yang bermanfaat bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan jangan malas.” (HR. Bukhori & Muslim). Mari kita panjatkan do’a yang diajarkan Rasulullah SAW, “ Ya Allah, aku sungguh-sungguh memohon kepadamu ketegaran dalam urusan agama ini dan tekad kuat berada di atas petunjuk-Mu” .  Juga do’a dalam firman-Nya, QS. Thaha: 114, “ Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.”
 Kita renungkan kembali nasehat Imam Asy Syafi’i,“ Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya. Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya, maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya. Demi Allah, hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa.
Wahai para penuntut ilmu, calon generasi peradaban Islam, Hendaklah ilmu yang kita miliki menjadikan kita semakin takut untuk bermaksiat dan semakin semangat dalam taat kepada Allah. Menjadikan kita terus berjuang untuk mewujudkan kegemilangan Islam. Bersemangatlah, berlelah-lelahlah, karena lelahmu akan memuliakanmu..
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

IDUL FITRI 1446 H

IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support